MASSA ORMAS ISLAM SALAWATAN, BARISAN PRO-AHOK SETEL LAGU SLANK


Dua kelompok massa yang pro dan kontra terhadap kasus penistaan Agama, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bertumpuk di depan Gedung Autorium Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dua kelompok massa ini ditempatkan terpisah. Massa yang menuntut Ahok dipenjara berada di sisi kiri, sedangkan massa kelompok yang menuntut Ahok dibebaskan berada di sisi kanan depan gedung Auditorium.

Pantauan Rimanews, massa dari laskar FPI dan Ormas Islam yang menuntut Ahok dipenjara, terus berorasi sambil melantunkan salawat. Seorang orator yang berada di atas truk, bertutur bahwa umat Islam harus bersatu, tidak boleh terpecah karena ulah Ahok.


"Lailla hailllallah.. lailla haillallah.. lailaa haillallah,"t eriak massa.

Sementara, di sudut lain, kelompok massa yang menuntut Ahok dibebaskan justru asik memutar lagu lewat sound yang cukup keras. Di saat, kelompok umat muslim bersalawat dan bertakbir, terdengar keras musik dari Band Slank diputar oleh kelompok yang mengenakkan baju kotak-kotak merah ini.

"Ku tak bisa jauh.. jauh... dari muh," teriak pendukung Ahok menyanyikan lagu Slank.

Tak hanya itu, sebelumnya massa pendukung Ahok juga berjoged poco-poco dan memutar remix Om Telolet Om untuk memeriahkan aksinya.

Ulah kelompok pendukung Ahok ini pun sempat sedikit menyulut massa FPI. Seorang anggota laskar FPI meminta massa jangan terprovokasi. Massa dilarang mendekati kelompok pendukung Ahok dan kembali merapat ke barisan.

"Jangan terprovokasi. Itu yang baju kotak-kotak jangan keluar-keluar ke jalan," ucap seorang laskar FPI.

Sampai siang ini, situasi di depan gedung Auditorium masih terpantau aman dan kondusif. Ratusan aparat kepolisian bertameng lengkap tetap berjaga di tengah dua kelompok tersebut. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment