Kisah Lucu dari Syaikh Al-Arifi: Si Pemimpi Surga


Banyak hikmah yang keluar dari lisan Syaikh Muhammad Al-Arifi. Selain itu, kisah-kisah lucu kerap kali diceritakan oleh beliau. Bukan untuk sekedar bersendau gurau, namun untuk melunakkan hati pendengar dengan kisah-kisah lucu yang penuh hikmah. Di bawah ini, ada satu kisah yang bisa mengocok perut pembaca, tentang Seorang Pemimpi Surga.

Dalam sebuah rekaman video pendek, kisah ini diceritakannya di hadapan para pendengar. Di sini, kami terjemahkan dari teks yang tertulis dari video ini.

Bacalah…!!!

Dia (orang yang lemah) itu langsung melakukan thawaf di sekitar Ka’bah sambil berkata, “Ya Allah ampuni kami dan nikahkanlah kami (??)” Orang ituterus memohon. [Akhirnya] Ia menjadi kepanasan dan menjadi stroke karena saking panasnya, lalu ambruk di tanah.

Kemudian, mereka (orang-orang) mengangkatnya dan membawanya ke Rumah Sakit Ajyaad, yang berhadapan dengan Haram (Masjidil Haram, red). Mereka menempatkannya di rumah sakit yang dingin dengan ranjang yang berwarna putih dan disertai bed cover, serta udara yang dingin sejuk – dari AC – berhembus menerpanya.

Setelah 4-5 jam, ia terbangun. Setelah bangun, ia menengok ke kanan dan kiri dan mendapati ruangan yang serba putih. Ia lihat bed cover, kasur dan tempat tidur, semuanya juga berwarna putih. Orang lemah itu mencium bau (di ruang itu) – tentu saja itu bau dettol – yang jelas bau itu lebih wangi daripada dirinya. Bau itu membuatnya senang.

Ia menyangka bahwa dirinya berada di Jannah! (Surga). Ia langsung berseru, “Allahu Akbar! Aku bersaksi bahwa janji Allah itu benar-benar nyata! AL JANNAH! Al Jannah!”

Ia kemudian menoleh ke kanan dan menemukan 5 perawat asal Filipina berdiri di sana. Ketika ia melihat mereka mengenakan seragam putih, ia berkata,“Allahu Akbar! Huurul ‘iin! Huurul ‘iin! Huurul ‘iin!” (Allah Maha Besar! Bidadari surga! Bidadari surga! Bidadari surga!)

Para perawat tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini. Mereka menganggap bahwa ia gila. [Orang ini kemudian] mencoba untuk beranjak dari tempat tidurnya, ia mengambil bed cover dan menaruhnya di bawah– berniat untuk mengajak “Huurul ‘iin” –.

Para perawat bergegas ke arahnya untuk menahannya. Ia pun mengatakan kepada mereka, “Jangan bebarengan, satu per satu, satu per satu!”

Hmmm…. Dia pikir kalau dirinya itu masuk ke jannah. Dan para perawat itu adalah para bidadari surga.(kiblat) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment