Ketika Jokowi Berperan Pura-Pura Miskin
Kabar terbaru hari ini terkait dengan Jokowi yang mendapat sindiran karena sok pura-pura miskin. Sindiran itu datang dari Golkar yang sebenarnya mengetahui bahwa Jokowi bukanlah orang miskin, namun pura-pura miskin. Siapa politisi Golkar yang berani menyindir Jokowi? Berikut ini informasinya.
Partai Golkar tak mempersoalkan pengadaan mobil mewah untuk menteri-menteri kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sekjen Golkar Idrus bahkan menyindir Jokowi pura-pura miskin dengan menolak pengadaan itu.
“Yang penting kabinet bisa fungsional, Efektif, produktif,” kata Idrus Marham, saat dihubungi, Rabu (10/9/2014) yang di lansir Okezone.
Terkait pola pikir Jokowi yang selalu ingin tampil dengan menunjukkan kesederhanaan, Idrus tidak mempermasalahkan. Namun, tidak berarti harus selalu berpikiran di bawah.
“Hidup sederhana kalau tidak produktif untuk apa. Itu sama dengan mempermainkan suasana kebatinan rakyat. Rakyat itu perlu diajak kaya dan produktif. Jangan ketika rakyat miskin kita jadikan miskin juga. Padahal hartanya ditumpuk di luar negeri,” tegasnya.
Idrus menuturkan, akan lebih bagus kalau pemerintah bisa mengangkat agar rakyat bisa hidup lebih berkecukupan dan bukan malah bersikap seolah-olah miskin di mata rakyat.
“Jangan pejabat pura-pura miskin. Apa adanya tampil,” pungkasnya.
Kekayaannya Terus Bertambah Setelah Jadi Gubernur DKI
Jangan heran kalau Jokowi hartanya terus bertambah, karena ia juga adalah seorang pengusaha. Dan berikut adalah laporan tentang harta kekayaan Joko Widodo.
Di hadapan puluhan awak media yang meliput serta jajaran komisiner KPK dan KPU, capres yang akrab disapa Jokowi itu menyatakan total harta kekayaannya per 14 Mei 2014 adalah sebesar Rp 29.892.946.012 dan 27.633 Dollar AS atau Rp 327.451.050 (Rp11.850/Dollar AS). Total harta kekayaan Jokowi terkini sebesar Rp 30,2 miliar, dilansir tribunnews, Rabu 2 Juli 2014.
Jumlah harta kekayaan Jokowi itu meningkat jika dibandingkan pada saat akan menjadi Wali Kota Surakarta pada April 2005 atau 9 tahun lalu.
Pada saat itu, total harta kekayaan Jokowi yang berlatar belakang eksportir mebel sebesar Rp 9,598 miliar dan 25.067 Dollar AS atau Rp 238.136.500 (kurs Rp 9.500/Dollar AS). Total harta kekayaan suami Iriana pada saat itu hanya sebesar Rp 9,836 miliar.
Harta kekayaan Jokowi selaku capres pada Pilpres 2014 saat ini terdiri dari harta tidak bergerak, berupa 24 bidang lahan dan bangunan senilai Rp 29.453.455.000.
Selain itu, ada harta bergerak berupa 12 unit mobil dan motor senilai Rp 954.500.000, satu unit usaha senilai Rp 572.440.076, 16 buah logam mulia senilai Rp 27.200.000, empat buah batu mulia senilai Rp 15.000.000 dan 83 unit barang bergerak lainnya senilai Rp 319.150.000.
Jokowi juga melaporkan memiliki uang tunai, deposito, tabungan, giro dan setara kas dan lainnya di 16 rekening sebesar Rp 488.140.718 dan di 3 rekening sebesar 27.633 Dollar AS.
Selain itu, Jokowi selaku capres yang diusung oleh PDI Perujangan dan parpol koalisinya itu juga melaporkan masih memiliki utang dalam dua rekening sebesar Rp 1.936.939.782.
Sementara, harta kekayaan Jokowi sewaktu akan menjadi Wali Kota Surakarta pada 2005 terdiri dari harta bergerak yang terdiri atas alat transportasi, logam mulia, batu mulia, barang seni, barang antik dan usaha senilai Rp 1,46 miliar. Untuk surat berharga senilai Rp 501 juta.
Adapun uang tunai, deposito, tabungan, giro, dan setara kas lainnya pada saat itu adalahs sebesar Rp 1,5 miliar dan 9.876,23 Dollar AS. Saat itu, Jokowi tidak ada utang dan piutang.(silontong)
0 komentar:
Post a Comment