Oleh : Joko Sismonov
Ada keanehan dalam pilpres semalam, suara Jokowi-JK di 17 tempat pemungutan suara di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Jadi di 17 TPS itu, Prabowo-Hatta mendapat suara 7134.
*
Tim Jokowi-JK bingung, kok mereka tidak mendapatkan satu suara-pun di 17 TPS? Lalu curiga bahwa ada kecurangan. Berteriak kami dicurangi?
*
Lalu siapa yang curang? KPU? Petugas KPPS? Kan ada saksi Jokowi-JK. Tanya saja saksi Jokowi-JK di TPS-TPS tersebut. Jangan melontar kecurigaan, sebelum mendapat bukti.
*
Jangan sampai karena tidak profesionalnya saksi-saksi Jokowi, lalu mencatat data yang tidak akurat, lalu berteriak kami dicurangi saat data tidak akuratnya dikalahkan data yang benar. (Banyak keluhan soal saksi-saksi Jokowi, seperti datang terlambat, tidak membawa formulir C1, ngerokok saat pemilihan, cuma bawa pulpen dan kertas, tidak bawa formulir C1, mencatat perolehan suara di TPS di kertas rokok, bukan di FC1, dll
*
Yang benar adalah rakyat pemilih di 17 TPS itu tidak suka sama Jokowi. Makanya mereka semua tidak memilih. Walaupun di situ basisnya PKB, bukan berarti simpatisan PKB harus memilih presiden yang diusung PKB. Jokowi itu bukan presiden diusung PKB. Tapi, presiden yang diusung Muhaimin Iskandar (pribadi).
*
Jadi, jangan ada kecurigaan, jika di suatu TPS suara Jokowi sama dengan nol, bahwa di TPS tersebut ada kecurangan. Melainkan di daerah TPS itu, Jokowi tidak disukai oleh masyarakatnya. Ada kebersamaan yang kuat untuk menolak Jokowi.
*
0 komentar:
Post a Comment