Lembaga Survei dan Media Pendukung Jokowi-JK Cemas
Mendekati pengumuman KPU pada 22 Juli mendatang, media massa dan lembaga survei yang mendukung pasangan Jokowi-JK semakin cemas akan mengalami kekalahan.
“Media massa pendukung Jokowi semakin agresif beritakan akan ada kerusuhan jika Jokowi-JK kalah. Ini sebenarnya menunjukkan mereka sangat cemas dan takut kalah,” ujar penasihat Prabowo-Hatta, Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo dalam keterangan persnya, Kamis (17/7/2014).
Menurut dia, berbagai isu saat ini mulai dimunculkan para pendukung Jokowi-JK untuk menghindari kekalahan. Salah satunya menyebutkan jika akan terjadi kerusuhan jika KPU memenangkan Prabowo-Hatta.
“Supaya ancaman tersebut seolah benar, mereka mulai latihan galang kekuatan massa melalui hastag dari masalah kecil. Misalnya #cabutijinTVOne tapi mereka diam pada MetroTV atau #saveRRI padahal tidak ada yang ingin bubarkan RRI. Hal seperti ini dibesar-besarkan oleh media pendukung Jokowi-JK,” bebernya.
Setelah gagal menggunakan quick count bayaran untuk menekan putusan KPU, lanjut dia, kubu Jokowi-JK mulai memunculkan real count internal.
Hal ini dilakukan seolah-olah real count yang mereka lakukan sama hasilnya dengan quick count lembaga-lembaga survei tersebut.
“Agar lebih dramatis, hasil real count abal-abal diposting di web yang namanya mirip dengan web resmi KPU. Web abal-abal ini yang dirujuk oleh media pendukung mereka sebagai sumber berita. Terciptalah suasana kebatinan rakyat pemenangnya adalah Jokowi-JK. Kalau nanti hasil hitungan resmi KPU berbeda, rakyat ini tanpa disulut akan marah karena menilai KPU curang,” ungkapnya.
Suryo juga menyikapi naiknya tensi politik akhir-akhir ini akibat pemberitaan media massa pendukung Jokowi-JK yang tidak berimbang dan membangun rasa curiga yang berlebihan.
Dia menambahkan seluruh masyarakat diminta tidak mempercayai apapun berita pilpres terkait pasangan Jokowi-JK kecuali dari lembaga resmi KPU.
“Kawal KPU agar dapat melaksanakan tugas mulianya dengan jujur sampai tanggal 22 Juli ini. Apa pun hasilnya, kita semua harus bisa menerimanya dengan ikhlas. Kalau mereka mau rusuh, biarkan TNI yang menyelesaikan. Prajurit TNI ini juga sudah lama tidak menangani kerusuhan, jadi sudah tidak sabar juga ingin menumpas perusuh,” tandasnya.
Sumber: Inilah
Kalau mereka mau rusuh, biarkan TNI yang menyelesaikan. Prajurit TNI ini juga sudah lama tidak menangani kerusuhan, jadi sudah tidak sabar juga ingin menumpas perusuh
ReplyDeletesangat betul sekali..