Koran "The Nation" berbahasa Pakistan memuat sebuah makalah yang ditulis oleh Hakim Agung Pakistan Iftikhar Syoudry yang mengatakan bahwa Para Hakim-Hakim Kristen di Mesir kini benar-benar menguasai pengadilan Mesir secara total dan menggunakan kesempatan ini untuk meluapkan amarah dan dendamnya terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam. Para hakim-hakim kristen tersebut saat ini bertanggungjawab untuk mengadili oposisi dan mengadili semua Islamis serta para generasi muda anti "Kudeta Kristen", Kudeta yang suda menjatuhkan Kekuasaan Islam di Mesir. Para hakim Kristen itu dibeking oleh pengusaha Kristen bernama Najib Sawirs teman akrabnya pemimpin kudeta Pakistan Perpez Musyarraf yang juga anti Islamis.
Hakim-Hakim Kristen Mesir melibas Hakim-Hakim terhormat manapun yang berencana mengadili warga kristen. Mereka juga memberi jabatan kepada keluarga dan para kolega kristennya di kantor-kantor kejaksaan dan kantor-kantor pengadilan sehingga pengadilan Mesir sekarang benar-benar menjadi institusi kristen secara sempurna.
Hakim-hakim kristen juga memecat semua hakim-hakim muslim yang pernah ikut mengurus Kasus Pelarian Pajak Najib Sawirs dan mengancam mereka untuk tidak buka mulut lagi.
Iftikhar melanjutkan betapa Mesir dalam bahaya dikarenakan berkuasanya Kristen ekstrim pada institusi Pengadilan Mesir. Permasalahan ini lebih bahaya dari kebobrokan Korupsi-Kolusi-Nepotisme Rezim lama, dan bisa berakibat pada meledaknya amarah rakyat Mesir yang akan menyalakan api revolusi baru melawan Kudeta dan tidak lagi menghormati Institusi pengadilan dan apapun yang berkaitan dengan pengadilan Kristen tersebut.
Ini juga berarti rakyat Mesir akan membangun institusi pengadilan baru yang dapat menghormati kehendak rakyat dan tidak mengkhianatinya, apalagi jika sempat suara rakyat diinjak oleh kekuasaan Kristen lewat mulut-mulut hakim kristen pula, seperti keputusan hasil referendum Konstitusi beberapa minggu yang lalu dimana semuanya digodok oleh hakim-hakim kristen dengan cara yang culas yang diketuai oleh Hakim Kristen bernama Nabil Salib.[al-sada/Rs]
0 komentar:
Post a Comment