Saat PKS di Sarang PDIP
Oleh : nasrulloh mu
4 Februari 2014, waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Namun kader wanita PKS, di Desa Sukmajaya kec Tajurhalang-Bogor ini, ternyata belum pulang ke rumah dari belusukan ke rumah warga. Saat sang suaminya, tiba di rumah, yang ditemui hanya anaknya.
Anaknya berkata,”Ayah, Ibu tadi baru pulang, namun ketika baru sampe rumah sudah ditelpon untuk mendatangi warga yang sakit.” Sang suami pun langsung menelpon istrinya,” Assalamu alaikum, sedang dimana Bu..?”, Sang istri berkata,” Sedang dirumah pak Kepala Dusun Rais Apu, menterapi anaknya yang asma.?
Mendengar ucapan istrinya, sang suami terbayang peristiwa pemilu 2009. Saat itu, rumah tersebut menjadi pusat pergerakan PDIP. Pembagian kaos, bendera, serta amunisi “amplop” agar memilih PDIP terpusat di rumah tersebut.
Mengingat hari sudah malam, sang suami pun bergegas mengendarai kendaraannya, untuk menjemput istrinya. Sampai disana, sang suami disambut keluarga pak Dusun Rais Apuh dengan hangat. Setelah berbicara sedikit dengan pak Rais Apuh, beliaupun meninggalkan kami.
Akhirnya sang suami dan istri, kader PKS tersebut, melanjutkan pembicaraan dan canda ria dengan istri dan anak-anak pak Dusun Rais Apuh.
Dirumah ini ditahun 2009, beliau adalah pesaing politik bagi PKS, namun ditahun 2014, kami kader PKS justru datang untuk mentrapi anak-anak pak Dusun Rais Apuh.
Itulah yang selalu diajarkan di PKS, Politik mengajarkan berlapang dada, saling memaafkan dan saling berkontribusi walau terhadap pesaing sekalipun.
0 komentar:
Post a Comment