Sebuah Prosa Bebas: Mesir, Tarawih nan Menggetarkan
by: HD Gumilang
Peristiwa kudeta terhadap ustadz Muhammad Moursy al Hafidz, presiden Mesir yang sah oleh kalangan sekularis-militer dan didukung sebagian kecil muslim ambigu. Berhasil mempersatukan puluhan juta rakyat Mesir dalam gerakan dukungan kepada ustadz Moursy
Mereka berkumpul ditempat-tempat strategis kota Kairo, menggalang ukhuwah di sana, menjalin silaturrahim, meningkatkan ibadah, dan mengokohkan aqidah dengan cara berjamaah
Terus terang, hati saya bergetar ketika membaca berita-berita tentang ratusan ribu bahkan mungkin jutaan rakyat Mesir yang mendukung kembalinya ustadz Moursy menjadi presiden melaksanakan shalat Tarawih
Betapa khusyunya, betapa syahdunya, betapa heningnya, betapa tenangnya, betapa dekatnya, betapa indahnya. Walaupun, berada ditengah-tengah ancaman peluru dan mesiu
Teror itu sontak tenggelam dalam lautan kalam Ilahi, takbir menggema sedemikian besarnya, menggentarkan para musuh, melumerkan hati orang-orang yang di dadanya masih memiliki secuil keimanan sekalipun, jiwa mereka bergetar melakukan mi'raj maknawi kepada Allah azza wa jalla
Mereka menyemut, mengisi setiap celah yang ada di lapangan besar itu, Rabiah al Adawiyah, hingga tak ada satu titikpun kecuali di sana ada seorang muslim yang menegakkan shalat Tarawih, sampai ke gang-gang paling sempit sekalipun
Itulah karunia Allah terbesar, apakah kita lalai untuk turut mengambil pelajaran?
0 komentar:
Post a Comment