PETINGGI IKHWAN KHAIRAT SYATIR DITANGKAP OLEH PENGKUDETA

Berbagai tindakan represif dan aksi-teror yang disponsori negara tidak akan bisa menyurutkan langkah para pendukung pro-Demokrasi pro-Morsi untuk mendudukkan kembali Presiden terpilih mereka. "Kami takkan menyerah dalam mendukung Legitimasi walaupun diteror pengkudeta," demikian dikemukakan keluarga Al-Shatir sebagaimana dikutip Ikhwanweb pada Ahad (7/7) dinihari, menyusul penangkapan Wakil Ketua Umum Ikhwanul Muslimin (IM) Khairat Al-Shateer oleh kubu pengkudeta pada Jum'at (5/7) lalu.

Saad Al-Shatir, putra dari usahawan Muslim ternama yang juga Wakil Ketua Umum Ikhwanul Muslimin Mohamed Khairat Al-Shater itu, menegaskan kembali bahwa pihak keluarganya tidak akan mengubah sikap dan tetap bersikukuh mendukung legitimasi konstitusional, serta menolak kudeta militer, tanpa peduli ancaman dan 'bonus' yang mesti dihadapi.

Sementara itu, istri Al-Shatir mengatakan bahwa tindakan dan perlakuan aparat keamanan yang menahan dan menangkap suaminya, mengingatkannya akan momen-momen kelam yang terjadi pada rezim zalim Mubarak. Dia menambahkan bahwa selama proses penangkapan berlangsung, aparat berlagak dalam kadar lebih buruk dibanding operasi keji lainnya yang dilakukan pihak keamanan selama masa penindasan dan brutalisme Mubarak. Aparat itu, menurut kesaksiannya, dengan semena-mena mendobrak pintu serta mengancam perempuan dan anak-anak dengan senjata mereka.

Istri Al-Shatir menyatakan, rakyat Mesir absah meyakini bahwa siapapun yang membredel siaran televisi dan menangkapi warga tak berdosa tentulah sosok-sosok yang terseat yang tidak berhak menduduki amanah kekuasaan. Dia menambahkan bahwa Presiden Morsi merupakan penjaga demokrasi, dan selama setahun masa kepemimpinannya terus menyerukan prinsip-prinsip demokrasi kepada aparat keamanan. Terbukti, tambahnya, bahwa Presiden Morsi menolak menerapkan kebijakan represif yang membungkam kebebasan berpendapat dan penutupan siaran televisi. Namun, lanjut istri Al-Shatir, aparat keamanan itu seolah tidak belajar dan tidak mengubah cara-cara mereka yang penuh kebencian.

"Khairat Al-Shater telah dipenjara selama 12 tahun atas pilihan perjuangan politiknya. Ia selalu berkata: "Aku tidak akan menyerah. Kita tidak akan menjual ataupun meninggalkan tanah air kita.' Dalam berbagai kejadian, baik semasa rezim Mubarak dan antek-anteknya sekarang, suaminya itu tidak pernah diberitahu kejahatan apa sebenarnya yang telah dilakukannya. [iwc/ismed]

Foto yang menunjukkan penangkapan Khairat Al-Shatir

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment