Merasa Didzalimi, Istri Pakar IT Hermansyah Mengadu ke MUI
Perwakilan keluarga Hermansyah berjanji tak akan tinggal diam atas tuduhan yang dialamatkan kepada Iriana, istri pakar teknologi informasi (IT) dari Institut Teknologi Bandung itu – yang menjadi korban pembacokan sekelompok orang. Lewat dunia maya, Iriana dituding sebagai mantan pekerja seks komersil (PSK).
Terkait tudingan itu, pihak keluarga bakal meminta pendampingan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Mohon dicatat, Ibu Iriana adalah seorang muslimah. Dengan ini, keluarga dan bu Iriana meminta kepada pemimpin agama, MUI memberikan perlindungan kepada umatnya. Meminta kepada MUI perlindungan dalam versi Islam,” kata Ichwan, juru bicara keluarga Hermansyah, saat dikonfirmasi awak media, Kamis 13 Juli 2017.
Tak hanya itu, Ichwan mengaku pihaknya juga telah melaporkan ke LPSK. “Kepada MUI, kami mohon mendapatkan perlindungan kepada muslimah Irina, dari fitnah dan pembohongan karakter tuduhan sebagai pelacur,” katanya lagi.
Tuduhan itu ditemukan pihak keluarga setelah membaca artikel di situs salah satu media online, www.dobrakmusuhnkri.com dengan judul Istri Bule Hermansyah Pakar ITB Ternyata PSK Malioboro. Kabar itu sontak membuat wanita berdarah asing tersebut depresi. “Bu Iriana kecewa dan depresi,” kata Ichwan.
Di media tersebut bahkan terpampang wajah Iriana yang diyakini sedang berada di rumah dinas Kapolresta Depok. Saat itu ia (Iriana) sedang dipertemukan dengan dua pelaku penganiaya suaminya, Rabu dinihari, 12 Juli 2017..
Ichwan menambahkan, saat itu Kapolres memang sempat menanyakan latar belakang Iriana, yakni terkait pekerjaan yang dituduhkan kepadanya saat ini.
“Kapolres sempat nanya pekerjaan bu Iriana, dan dibantah saat itu. Iriana menjawab, ‘I am not prostitute’. Dia tegaskan, saya tidak pernah kerja di Malioboro, karaoke. Saya adalah ibu rumah tangga biasa. Itu disaksikan oleh saya, translator, dan ikatan alumni ITB,” ujar Ichwan.
Sebagai informasi, dalam artikel tersebut, Iriana disebut berprofesi sebagai PSK yang bekerja di kawasan Malioboro, dengan agen bernama Yulia. “Padahal itu tidak pernah diomongkan, dan tidak benar itu,” ucap Ichwan menambahkan. [opinibangsa.id / vnc]
0 komentar:
Post a Comment