Kata Djan Faridz: PPP Kubu Romi Antek Komunis, Mottonya Saja Berubah Ala Komunis
PPP kubu Djan Faridz menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di kantor DPP PPP, Jalan Dipoenegoro, Jakarta Pusat, Minggu (23/7/2017).
Dalam agenda bertema 'Mengawal Tegaknya Keadilan Untuk Satu PPP itu, Ketua Umum PPP hasil muktamar Jakarta Djan Faridz sempat menyinggung slogan PPP kubu Romahurmuziy (Romi), yang dianggapnya telah mengalami pergeseran.
"Ada muktamar yang gak punya dasar hukum tapi begitu yang bersangkutan (Romahurmuziy) mengajukan permohonan pada Menkumham langsung dikeluarkan SK-nya. Begitu SK keluar mottonya PPP pun berubah, kalau kita mottonya 'Ka'bah Kiblatku, Islam Agamaku'. Tapi yang satu ini (kubu Romi) karena dibentuk oleh Menkumham, merubah motto partai Islam menjadi bergerak bersama rakyat, partai apa itu, partai komunis itu, disarankan boleh tapi gak boleh ngomong agama lagi, dihilangkan itu Ka'bahnya, dan mereka (kubu Romi) siap melakukan itu, kalau kita gak siap dan gak mau itu, kita hidup dan mati untuk umat Islam," tegas Djan dalam pidatonya yang dihadiri 34 DPW PPP tersebut seperti dikutip dari teropongsenayan
"Makanya dengan kelengkapan dokumen kita. Kita dimenangkan di putusan MA nomor 504, kita setelah dimenangkan, kita mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri (PN) untuk meminta Menkumham melaksanakan keputusan Mahkamah Agung (MA), yang membatalkan SK yang dia (Menkumham) buat dengan motto bergerak bersama rakyat itu. Jadi, itu ada perintah pengadilannya sebenarnya untuk membatalkan SK itu," sambungnya.
Menurut Djan, berdasarkan perintah pengadilan dan keputusan MA, seharusnya muktamar Jakarta yang harus disahkan.
"Nah, berdasarkan perintah PN, Menkumham membatalkan SK itu dan dia laporkan ke PN bahwa perintah pengadilan sudah diekskusi. Tapi dia gak melaksanakan lengkap, terutama soal pembatalan SK. Dan dia (Menkumham) tak mensahkan muktamar Jakarta yang didukung majelis syariah partai dan Mahkamah Partai yang sesuai UU," tandasnya
"Malah beliau (Menkumham) bikin SK baru yakni SK Pondok Gede, kenapa? karena bergerak bersama rakyat. Saya gak mau bergerak dengan rakyat, saya maunya bergerak dengan umat Islam. Jadi, kita ini sudah punya kekuatan hukum tetap yang gak dilaksanakan Menkumham, kenapa? Karena kita gak mau merubah motto kita," pungkasnya.[ts/fatur]
0 komentar:
Post a Comment