Kritik Tajam Imam Masjid Al-Aqsa untuk Negara-negara Arab
Yerusalem – Imam Masjid Al-Aqsa, Syaikh Ikrima Sabri dalam Khutbah Jum’at menyatakan keprihatinan atas langkah-langkah yang dilakukan dunia Arab dalam krisis di Palestina. Menurutnya, mereka terlalu sibuk bertikai dibanding mengkhawatirkan satu dari tiga tempat suci umat Islam, yakni Masjid Al-Aqsa.
“Otoritas pendudukan Israel telah menempatkan detektor logam elektronik di gerbang Masjid Al-Aqsa untuk menguji kehendak dunia Arab. Ini bukan ujian bagi kita karena pendirian kita, seperti orang-orang Yerusalem. Tapi ini adalah ujian kehendak negara-negara Arab yang secara diplomatis lemah karena pertikaian mereka satu sama lain,” ujarnya seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu (22/07).
Syaikh Sabri sempat ditembak oleh pasukan keamanan Israel awal pekan ini, saat mengikuti aksi protes atas tindakan Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa. Imam berusia 78 tahun itu mencatat bahwa orang-orang Arab sibuk membeli senjata “untuk membunuh satu sama lain.”
Sementara itu, otoritas Islam di Yerusalem meminta semua masjid di kota tersebut untuk tetap ditutup dan memerintahkan Shalat Jum’at hanya dilakukan di Masjid Al-Aqsa. Namun, polisi Israel dengan lima batalion tambahan mencegah umat Islam Palestina memasuki tempat suci tersebut.
Di bawah slogan “Day of Rage”, banyak pemimpin Palestina meminta para jamaah untuk melakukan Shalat Jum’at di dekat Masjid Al-Aqsa atau setidaknya di pos pemeriksaan Israel jika mereka tidak dapat melewati.
kiblat
0 komentar:
Post a Comment