Soal Krisis Qatar, Ikhwanul Muslimin Akhirnya Angkat Bicara
Kairo – Organisasi Ikhwanul Muslim akhirnya angkat bicara soal putusnya hubungan diplomatik negara-negara teluk terhadap Qatar. Dalam pernyataan pertamannya tersebut, IM mengecam Arab Saudi serta menampik tuduhan terhadapnya sebagai organisasi teroris.
Laman resmi IM pada Rabu (07/06), gerakan Islam tertua di dunia tersebut meminta Arab Saudi menghentikan dukungannya terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan menghimbau agar tidak mendengarkan pernyataan penguasa Uni Emirat Arab. IM menyebutkan bahwa penguasa UEA sebagai korup dan penindas.
“Jangan dengarkan para penguasa penindas dan tidak adil di UEA. Orang-orang itu korup dan menjadi penyakit di negara Islam. Mereka adalah kelompok Zionis,” tegas Ikhwanul Muslimin.
Sebagaimana diketahui, UEA, Arab Saudi, Mesir dan sejumlah negara lainnya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Alasan utama negara teluk ialah karena Qatar telah memberi dukungan terhadap Ikhwanul Muslimin yang dituduh sebagai negara teroris.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir pada Selasa mengatakan Qatar perlu melakukan beberapa langkah untuk memulihkan hubungan dengan negara teluk, diantaranya ialah mengakhiri dukungannya terhadap Hamas di Palestina dan Ikhwanul Muslimin.
“Dorongan kerajaan (Saudi) untuk mendukung rezim Mesir dengan memberikan dukungan finansial dan politik tidak pantas. (Saudi) juga menyerang gerakan Islam moderat yang diwakili Ikhwanul Muslimin dan menuduhnya melakukan tindakan terorisme sehingga membuat kredibilitas kerajaan (Saudi) dipertaruhkan,” ungkap Ikhwanul Muslimin.
Mesir memberlakukan pemerintahan militer yang dipimpin Sisi setelah mengkudeta mantan Presiden Mohamded Mursi dari IM yang terpilih melalui pemilu pada tahun 2013. Langkah Sisi tersebut kemudian meraih dukungan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Perlu diketahui, Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi besar yang berdiri di Mesir pada tahun 1928. Mohammad Mursi dari IM berhasil mengusai Mesir setelah memperoleh suara mayoritas dalam pemilu di Mesir. Namun, ia digulingkan oleh militer yang dipimpin oleh Abdel Fattah Al-Sisi.
kiblat
0 komentar:
Post a Comment