Persatuan Ulama Internasional Kecam Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Qatar
Wakil Ketua Persatuan Ulama Muslim Dunia atau International Union of Muslim Scholars (IUMS) Dr Ahmed Al-Rassouni mengecam pemutusan hubungan diplomatik Qatar dan menyeru semua ulama Muslim dan intelektual untuk menolak hal itu, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah pernyaatan, Al-Raissouni mengatakan:
“Kami menyeru pada ulama, intelektual, penulis dan orang-orang yang mencintai umat untuk menolak pemutusan hubungan diplomatik ada Qatar dan melakukan segala cara untuk mengakhirinya untuk menyelamatkan Qatar dari bencana yang akan datang,” kutip Middle East Monitor (MEMO), Selasa (07/06/2017).
Al-Raissouni menekankan bahwa “potensi bencana” yang mendekati Qatar akan menghancurkannya dan hal ini akan mempengaruhi seluruh umat Muslim dan membuat negara itu “mangsa empuk bagi musuh-musuhnya”.
“Tidak ada keraguan bahwa para ulama yang dimintai pendapat akan mengatakan pemutusan hubungan ini haram,” grand syaikh itu mengatakan dalam pernyataannya, dia menambahkan bahwa “Islam dan alasan tidak menyetujui semua bentuk pengepungan.”
Mengenai Aljazeera, Al-Raissouni mengatakan: “Channel ini melindungi Muslim Sunni di Iraq, Suriah, Libanon dan negara lain. Aljazeera melindungi kehormatan, darah dan harta mereka. Channel itu mengadopsi masalah-masalah Negara Islam dan hal itu menyakiti orang-orang dimanapun.”
Dia menjelaskan kembali bahwa “tidak ada satupun channel lain yang melakukan hal sama bagi Negara Muslim dengan efek yang sama. Kita tidak pernah melihatnya mendukung Iran. Kita mengetahui bahwa channel ini didukung oleh negara dengan kemauan yang sangat kuat.”
Pada Senin, Arab Saudi, Bahrain dan UEA memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena klaim bahwa negara itu dekat dengan Iran, mendukung terror dan teroris serta tidak sejalan dengan kebijakan Negara-negara Teluk. Qatar menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut.
Mesir, Yaman, pemerintahan Libya timur Khalifa Haftar, Mauritius dan Mauritania juga telah memutuskan hubungan dengan Qatar, sementara Jordania mengurangi hubungan diplomatiknya dengan salah satu negara Teluk itu.*/Nashirul Haq AR/HIDAYATULLAH
0 komentar:
Post a Comment