Pasca Diblokade Saudi, Qatar Siapkan Kekuatan Militer Besar di Perbatasan?
Doha – Media Amerika Serikat, CNN pada Rabu, 7 Juni melaporkan bahwa militer Qatar telah meningkatkan kewaspadaan tingkat tinggi di sepanjang perbatasan selatan dengan Arab Saudi sejak krisis antar negara tesebut dengan Saudi pecah. CNN mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebut namanya.
Sumber yang dikutip CNN versi Arab tersebut mengatakan bahwa Qatar telah mengangkut 16 tank keluar dari gudang dan mengirim pesan peringatan kepada kapal-kapal Saudi, UEA, dan Bahrain yang memasuki perairan Qatar.
Dalam hal ini, Qatar membantah kabar tersebut. Kementerian Pertahanan Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada peningkatan persiapan militer.
“Kementerian pertahanan selalu waspada untuk melindungi perbatasan negara Qatar dari pendekatan 360 derajat – darat, laut dan udara – 24 jam sehari, setiap hari dalam setahun,” bunyi pernyataan tersebut, yang dikutip Al-Jazeera, Kamis (08/06).
Arab Saudi dan sekutunya – termasuk UEA, Bahrain dan Mesir – memutuskan hubungan diplomatik dengan sesama anggota Dewan Kerjasama Teluk Qatar pada hari Senin atas tuduhan bahwa Qatar mendukung ekstremisme.
Aliansi yang dipimpin Saudi telah memberlakukan blokade ekonomi di Qatar dengan Riyadh menutup satu-satunya perbatasan darat Qatar. Warga Qatar juga diminta meninggalkan negara-negara tersebut dalam 14 hari, serta menutup wilayah udara mereka ke semua penerbangan Qatar.
Pada hari Rabu, parlemen Turki mendorong melalui undang-undang yang memungkinkan pasukannya untuk dikirim ke sebuah pangkalan militer Turki di Qatar. Saat ini ada 150 tentara Turki yang ditempatkan di markas tersebut. Namun pejabat Turki mengatakan di masa lalu, 3.000 personil militer pada akhirnya ditempatkan di fasilitas tersebut.
Ankara, yang telah menjadi sekutu dekat Doha, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk membantu meredakan perselisihan diplomatik antara Qatar dan negara-negara Arab dalam apa yang telah menjadi krisis diplomatik terbesar yang melanda kawasan tersebut dalam beberapa tahun.
Reporter: Ibas Fuadi
Sumber: The New Arab/kiblat
0 komentar:
Post a Comment