CAK NUN BELA ANGGOTA FPI YANG TATONYA DI TUNJUK PAKAI TONGKAT KOMANDO KAPOLRES REMBANG
Kasus Kapolres Rembang, Jawa Tengah, AKBP Sugiarto yang melakukan sweeping ketika berlangsungnya acara Haul Kyai Zubair, Ayah dari Kyai Haji Maimoen Zubair di Pesantren Al Anwar Rembang pimpinan KH Maimoen Zubair.
Namun dalam perjalanan menuju lokasi acara, anggota FPI yang juga turut serta membawa undangan yang ditujukan kepada FPI justru harus menerima perlakuan dari Kapolres untuk menanggalkan segala atribut yang melekat di tubuh tamu undangan.
Bahkan sebuah foto yang memperlihatkan, ketika salah satu anggota FPI membuka bajunya, nampak ada tato dibagian lengannya, dan dalam foto Kapolres menunjuk tato tersebut dengan menggunakan tongkat komandonya.
Hal ini memicu berbagi macam persepsi netizen. Bahkan ketua PP GP Ansor pusat melalui akunnya @Ansor_Satu ikutan mencibir foto yang memperlihatkan tato anggota FPI.
“Oh… Ini to, yg bajunya dituker baju baru hadiah dr kapolres Rembang pagi tadi.. (fokus lengan kiri yaa..) 😀” tulis @Yaqut Cholil Qaumas lalu melanjutkan tulisan yang mencibir, “Gak usah ribut. Orang bertato, biasa sj. Tuduh orang bertato itu preman, yaa keterlaluan. Aplg dibilang bertobat hanya krn pakai peci..😀”.
Sementara itu para pendukung FPI rupanya menyetujui tulisan yang dibuat oleh akun bernama @Muslim_Bersatu1, “SUDAH PAKSA BUKA BAJU FPI’… Kapolres Rembang Tunjuk2 Tato Anggota FPI’… Preman Bertobat Lebih Baik Dari Penjahat Berseragam’… #mikir.”
Bahkan sebuah tulisan dari seorang Kyai yang juga di kenal sebagai sastrawam dan seniman, Cak Nun membuat postingan yang mendukung sikap Hbib Rizieq dengan FPI-ny terkait dengan keberadaan para preman yang disebutnya “Anak-anak Islm Pinggiran” yang selama ini dirangkul oleh Habib Rizieq. Berikut isi tulisannya.
“Jangan sesekali menilai orang dengan cara menghakimi orang. Termasuk menilai nak FPI. Mereka adalah anak-nak yang tersingkir di Kota Jakarta. Kalau yang pandai mereka ke PKS. Yang Santri mereka ke PKB atau PPP. Tapi Anak-anak Islam Pinggiran itu yang kemudian dibina oleh Habib Rizieq”
Rupanya Kapolres membela diri dengan mengatakan jika persoalan pencopotan baju milik anggota FPI untuk melakukan menjaga adanya kegiatan-kegiatan yang menyangkut FPI, karena menurutnya Kabupaten Rembang telah kondusif. Kemudian atribut FPI di titipkan di Polres dan mereka melanjutkan perjalanan dengan memakai baju Koko yang sudah disiapkan oleh Kapolres.
(pembawaberita)
0 komentar:
Post a Comment