Tokoh Tionghoa Ini Minta Kaum Muslimin Terus Menghangatkan Ghirah Islamnya
Pemimpin Komunitas Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma meminta kaum Muslimin terus menghangatkan ghirah Islamnya.
“Ghirah umat Islam harus terus hangat, agar umat Islam bangkit. Saya biar begini mengerti apa itu ghirah,” selorohnya saat memberikan sambutan peluncuran buku ‘Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok’ karya Marwan Batubara di ruang Kura-kura-2 Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5).
Nggak percaya? Kata Lieus, lihat itu produsen roti terkenal, sari roti Diboikot. “Takut itu mereka berhenti ampun-ampunan,” ungkapnya.
Mengomentari buku ‘Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok’, tokoh Tionghoa ini melihat pihak yang paling kencang dan berani menyuarakan pendapatnya adalah umat Islam.
“Persoalan Ahok, kita dapat melihat yang paling kencang dan berani menyuarakan pendapat adalah umat Islam. Tapi masalah justru diarahkan kepada umat Islam, difitnah, diteror, namun tetap saja (umat Islam) nggak ada yang takut,” papar Lieus.
Tapi, ia melihat, justru kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-lah yang menimbulkan masalah berkepanjangan.
Banyak yang bilang, ujar Lieus, umat Islam membenci Ahok karena agamanya Kristen. Menurutnya, jika ada yang mengatakan seperti itu, ini merupakan sebuah keanehan.
“Saya saksi di lapangan bahwa umat Islam benci Ahok bukan karena (dia) beragama Kristen. Tidak ada seperti itu. (Ahok) menindas orang-orang kecil, itu yang menjadi persoalan,” terangnya.
Karenanya, untuk selanjutnya agar tidak ada lagi penggusuran yang sewenang-wenang, ujar Lieus, perlu dibuat kontrak politik.
“Kita perlu buat kontrak politik, agar tidak ada penggusuran, kasihan rakyat kalau seperti ini. Kesewenangan negara harus segera disudahi. Saya sakit betul Habib Rizieq yang menjadi motor penggerak keadilan, ini justru dituduh macem-macem, dicari pasal ini pasal itu, gak masuk akal,” tandasnya.
Kesenjangan ekonomi, baginya, perlu segera dituntaskan. Pemerintah diharapkan tidak menganggap remeh permasalahan ini. “Jangan terus pemerintah menganggap ini enteng,” katanya.
Selanjutnya, “Yang menista agama, tangkap! Yang menimbulkan sentimen rasialis, tangkap!” pintanya. (EZ/Salam-Online)
0 komentar:
Post a Comment