MEDIA PENDUKUNG AHOK, KLAIM 75 PERSEN MUSLIM JAKARTA DUKUNG AHOK, WARGA : “MEREKA SUDAH STRESS !”
Pertarungan menuju kursi Gubernur DKI Jakarta semakin memanas, bahkan tidak jarang ada pendukung dari pasangan calon berusaha untuk menyerang paslon lainnya, walaupun harus menggunakan orang yang sedang menderita keterbelakangan mental bahkan juga harus memutar balikkan fakta.
Pendukung dari Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saeful Hidayat (Ahok-Djarot) dianggap paling sering melakukan serangan kepada paslon lainnya, terutama kepada paslon dari nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni (Agus-Sylvi) yang ditengarai saat ini sedang “on fire”.
Hal ini terbukti dari beberapa kali kunjungan ke lapangan, baik oleh Agus sendiri, maupun wakilnya Sylviana Murni, yang banyak diterima di kalangan para ibu rumah tangga. Sylviana sendiri paling sering diminta hadir oleh para ibu-ibu yang kebetulan sedang melakukan tausiyah ataun pengajian, namun tidak jarang juga berjumpa langsung dengan pendukungnya, yang tidak kalah hebohnya dengan pendukung yang mengerumuni Agus, ketika tiba di suatu wilayah.
Sementara itu pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno (Anies-Sandi) tampaknya sedang mendekati para ulama dan tokoh-tokoh agama, dan meminta dukungan dari mereka.
Di lain kesempatan Habib Rizieq Syihab yang saat ini sedang digandrungi oleh para umat Islam atas sikapnya yang selama ini selalu hadir di barisan terdepan dalam membela umat Islam, hingga akhirnya di gadang-gadang oleh barisan umat Islam di Indonesia, sebagai Imam Besar Islam di Indonesia, berpesan, agar umat muslim jangan saling menyerang di antara pasangan calon muslim, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.
Akibatnya pasangan calon dari nomor urut dua Ahok-Djarot yang selalu menerima kenyataan di lapangan jika kampanye dan kunjungan yang mereka lakukan tidak mendapatkan simpatik masyarakat, bahkan terkadang mendapatkan penghadangan berupa pengusiran, akhirnya mencoba dengan bentuk lainnya.
Salah satunya adalah mencoba membuat berita-berita yang dilakukan secara sepihak, dengan mengklaim semaunya. Sebuah media dengan menggunakan nama “cnngrup.com” mencoba membelokkan pandangan masyarakat, dengan membuat berita jika Ahok-Djarot di dukung oleh berbagai elemen.
Salah satunya berita yang mengklaim secara sepihak, jika lulusan dari Universitas Trisakti mulai dari tahun 1980-2015 yang memiliki KTP Jakarta yang di sebut oleh media tersebut, berjumlah 7,580juta alumnus mendukung Ahok.
Namun berita tersebut langsung di bantah oleh Ketua Umum Alumnus Teknik Sipil Universitas Trisakti, Ir. Noviwaldy Jasman yang juga Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau jika tidak pernah ada keputusan apapun terkait dengan dukungan kepada calon gubernur DKI, dan kepada Alumnus dipersilahkan untuk memilih siapapun sesuai dengan keinginan mereka.
Belum juga selesai persoalan klaim atas alumnus Trisakti, media tersebut, lagi-lagi mengklaim jika sebanyak 75 persen muslim di Jakarta berbalik mendukung Ahok.
“Sudah gila rupanya pendukung Ahok dan media buatan mereka, seenaknya mengklaim, kalau 75 persen muslim di jakarta mendukung Ahok, tidak akan ada yang namanya penghadangan dan penolakan,” ujar Ketua Umum Jempol Rakyat, @floritalistyani kepada pembawaberita.com ketika membaca judul berita dari media milik pendukung Ahok tersebut.
Bahkan Flo heran darimana data mereka, yang asal klaim jika 75 persen muslim di Jakarta mendukung Ahok, ” jangan gilalah, coba sedikit waras kalau mengeluarkan pernyataan,” ujar Flo sambil tertawa di ujung telepon.
Sementara itu dari penelusuran pembawaberita.com, ketika dilangsungkannya sidang atas kasus penistaan Agama oleh Ahok oleh pengadilan Jakarta, dalam kelompok pendukung Ahok tampak beberapa orang membawa poster dengan tulisan bebaskan Ahok, dan di bagian bawahnya tertulis Komunitas Hijaber Merah Putih. Namun dari foto yang sedang membawa poster, tidak menggunakan hijab sama sekali, bahkan ditengarai sebagian mereka adalah umat Kristiani. Terbukti dengan foto yang beredar, salah satu pemegang psoter tersebut berfoto di sebuah tempat yang dihiasi dengan sebuah lokasi yang tampak ada salib.
“Mereka sudah bingung, “menyerang” paslon lainnya, namun tidak sadar jika pertahanan mereka justru “kebobolan” yang akibatkan apapun dilakukan,” ujar Abdullah Kelrey, Ketua Indonesia Youth Solidarity, sambil mencontohkan, bagaimana korban aksi perkelahian antara, Widodo salah satu pendukung Ahok dengan warga yang akhirnya menghantarkan Widodo harus masuk rumah sakit.
“Masuk Rumah Sakit pakai baju kaos, tapi karena Ahok dan Djarot datang langsung diganti pakai baju kotak-kotak, demi mendapatkan foto untuk dipakai kampanye,” ujar Dullah tertawa.
(Jall)
0 komentar:
Post a Comment