Pendukung Ahok Ini Mabuk di Luar Ruang Sidang
"Kelihatannya terganggu kesehatannya, karena minuman (alkohol)," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Polisi Suntana, di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Januari 2017.
Seorang pria Selasa pagi tadi sempat diamuk massa dari beberapa organisasi masyarakat pendukung Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di dekat lokasi sidang pengadilan kasus penodaan agama oleh Ahok di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan. Pria yang dihajar beramai-ramai itu diduga sedang berada di bawah pengaruh alkohol saat berteriak, “Bebaskan Ahok,” di tengah keramaian.
Suntana membenarkan jika pria itu merupakan seorang petugas keamanan, namun bukan petugas keamanan Kementan. Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pria itu. Dia juga nantinya akan menjalani tes urine.
"Untuk motif dan identitas resmi akan diinformasikan oleh humas setelah dilakukan pemeriksaan. (Tes urine) ya itu pasti kita lakukan, itu proses penyelidikan yang mutlak kita lakukan," kata dia.
Ia mengimbau kepada massa pendukung Ahok dan kontra penolak Ahok yang melakukan aksi hari ini untuk segera melapor ke aparat kepolisian bilamana menemukan adanya kemungkinan provokasi dalam aksi mereka. Suntana meminta kedua belah pihak tidak main hakim sendiri dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelesaian masalah pada polisi yang berjaga di lokasi.
"Tentu saja ini seperti biasa, ini protap kita sekat di dua kelompok. Kami berusaha agar kedua kelompok tidak saling mendengar apa yang disampaikan dari sana, karena ucapan bisa membuat seseorang bisa terprovokasi. Polisi melakukan ini agar kondisi keamanan bisa terjaga. Polisi juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu karena penuntupan jalur ini, tapi tentu ini untuk kebaikan kita bersama," ucap dia menyudahi.
Dari data yang berhasil dihimpun di lokasi, pria berambut cepak itu berinisial SI. SI disebut-sebut bekerja di salah satu yayasan penyalur tenaga keamanan ABB.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria berambut cepak diamuk massa diduga dari Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, di sisi kiri Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan RM Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 10 Januari 2017. Pria itu diamuk lantaran mengucapkan kata 'bebaskan Ahok' di tengah-tengah massa GNPF MUI yang tengah menggelar orasi.
0 komentar:
Post a Comment