Kegagalan kudeta atas pemerintah yang dipilih secara demokratis di Turki disambut dengan suca cita masyarakat dunia.
Di jalanan kota Gaza dan Lebanon ratusan orang turun ke jalan menyambut suka cita gagalnya kudeta salah satu faksi pembangkang militer di Turki.
“Atas dukungan rakyat, Turki bangkit menjadi pemenang,” tukas Mohammed Ashour, 5o tahun, warga Gaza.
Ayah 7 anak ini menanti dengan cemas perkembangan berita kudeta di Turki.
“Berita (kudeta) itu sangat mengejutkan saya,” kata dia dengan gelisah.”Namun alhamdulillah, kegelisahan saya berganti gembira.”
Dengan melambaikan bendera Turki, ratusan warga Palestina berkumpulan di bagians elatan Kota Khan Younis untuk memberi dukungan kepada pemerintahan Erdogan.
Sebuah banner besar terpasang, “Gaza tidak akan melupakan siapa yang disampingnya”, merujuk dukungan pemerintah Turki yang mendukung rakyat Gaza menghadapi blokade Israel dan Mesir.
“Ini adalah pesan kepada saudara-saudara kami di Turki bahwa rakyat Palestina berdiri disamping anda,” teriak Yunus al Astal, seorang anggota Hamas.
Di Lebanon, ratusan orang berkumpul di Sidon untuk merayakan kegagalan kudeta di Turki.
Sembari mengibarkan bendera Turki, para demonstran berkumpul di rumah sakit Turki menyerukan dukungannya kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pemerintahannya.
Hal serupa juga berlangsung di Tripoli, puluhan masyarakat Lebanon melakukan aksi duduk untuk mendukung pemerintah Turki.
Beberapa demonstran terlihat melakukan shalat berjamaah maghrib di lapangan Nour Tripoli untuk meyatakan rasa syukur karena Allah menggagalkan percobaan kudeta.
Di Somalia, ratusan orang turun ke jalan mengutuk kudeta dan menunjukkan solidaritasnya kepada pemerintah dan rakyat Turki.
Lebih jauh, pemerintah Somalia menutup sekolah di Moghadisu yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Gulen.
Turki sejak 2011 membantu membangun kembali Somalia yang porak poranda karena perang saudara dan menjadi donor kemanusiaan terbesar di Somalia.
Dukungan Masyarakat Eropa
Di Perancis, setelah beberapa hari serangan teror Nice, lebih dari 500 orang berkumpul di Place de Republique di Paris memprotes upaya percobaan kudeta atas pemerintah yang sah.
Para demonstran mengibarkan bendera Turki sambil berteriak, “Segala sesuatunya untuk negeri” dan “Para martir tidak akan mati”.
Di Brussels. warga berkumpul di sekitar kedutaan Turki sambil meneriakkan slogan anti kudeta. Hasan Koyuncu dan Şevket Temiz, anggota parlemen keturunan Turki turut dalam aksi demonstrasi di ibukota Uni Eropa ini untuk menunjukkan dukungannya.
Ribuan orang juga berkumpul di kedutaan besar di Berlin memprotes upaya percobaan kudeta. Sebagian masyarakat menyanyikan lagu kebangsaan Turki serta meneriakkan slogan anti Fethullah Gulen, yang dituding mendalangi aksi kudeta.
Di Inggris ratusan orang turun ke jalan memprotes kudeta. Beberapa demonstran berasal dari Suriah, Mesir dan Pakistan juga turut menunjukkan dukungannya.
Beberapa orang membawa tulisan “Menyingkirlah dari Turki” dan “Hentikan Teror Gulenis” sambil mengibarkan bendera Turki. Banyak sopir membunyikan klakson sebagai tanda dukungan.
Sementara itu, Federasi Organisasi Islam Eropa (FIOE) mengeluarkan statemen yang mengutuk kudeta dan mengatakan bahwa organisasi ini “berdiri sepenuhnya bersama dengan rakyat Turki dan pemerintah yang terpilih secara demokratis.”
FIOE juga menyatakan salut atas keteguhan seluruh komponen masyarakat Turki, kelompok sipil dan partai-partai politik yang bersatu di malam yang penuh kehormatan untuk menghadapi kudeta brutal.
Asosiasi Amerika-Turki berkumpul di Sylorsburg, Pennsylvania, tempat kediaman Fethullah Gulen, tokoh berpengaruh yang dituding dibalik aksi kudeta.
Dalam Negeri
Sementara di dalam negeri, di lapangan Taksim, ratusan ribu massa turun ke jalan memprotes kudeta.
IHH, lembaga kemanusiaan dan Asosiasi Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Muda Turki termasuk diantara peserta aksi demo. Sambil mengutuk aksi kudeta, mereka menegaskan tidak akan berdiam diri atas aksi anti demokrasi.
Kota Perbatasan Kilis, Turki, para pengungsi Suriah menunjukkan dukungannya kepada rakyat Turki dan menyebut mereka sebagai penyelamat. “Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan kami dan duka mereka adalah duka kami.”
Erdogan sebelumnya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kilis yang menyambut para pengungsi dengan ramah. Kepada para pengungsi, Erdogan mengatakan bahwa “Turki adalah rumah mereka juga.
“Batas emosional rakyat Turki melampaui batas resmi negara mereka,” tambah Erdogan.
Kilis adalah kota yang berpenduduk 129 ribu jiwa, namun menampung 120 ribu pengungsi.
0 komentar:
Post a Comment