By: Nandang Burhanudin
****
Seorang simpatisan IM secara terus terang menuliskan di status FB-nya, betapa para qiyadah Ikhwan itu sangat pandai mencuci otak binaan di bawahnya.
Ia pun mengatakan, betapa para qiyadah IM itu haus kursi kekuasaaan, seperti yang dituduhkan. Ini buktinya:
"Bertahun-tahun saya direkrut, dan saat kudeta ini saya melihat kenyataan luar biasa:
Dr. Muhammad Wahdan, anggota Maktab Irsyad dan Ketua Bidang Kaderisasi Tarbiyah Jamaah IM, ia benar-benar mengorbankan kami demi meraih kursi. Mau bukti?
Ya, buktinya beliau terkena bom molotov kemudian ditangkap saat tragedi pembantaian di depan Mako Garda Republik. Catat semua demi kursi! Sedang saya, hingga hari ini tetap selamat-sehat walafiat.
Ustadz Fuad 'Ulwan anggota DPW Ikhwan di Iskandaria. Beliau telah berkorban demi kekuasaan. Mau bukti? Buktinya, saya selamat. Malah yang menjadi korban bom molotov adalah putra laki-lakinya. Kedua matanya terkena pecahan kaca bom molotov saat tragedi pembantaian Sidi Jabir di Iskandariah.
Ustadz Shalah Sulthan, telah mencuci otak saya dan kawan-kawan untuk berkorban. Namun justru yang berkorban adalah putra-putra beliau. Kedua putranya tertembak dan dirawat di RS. Salah satunya sudah menemui syahid. Sedang saya ... masih segar bugar seperti bunga.
Tentu pengorbanan Ustadz Khairat Syathir, Syaikh Mahdi 'Akif ... telah mencuci otak-otak kami. Buktinya? Beliau-beliau itulah yang menjadi teladan di medan pengorbanan. Penangkapan, penjara, penyiksaan adalah hal lumrah. Sedang saya? Alhamdulillah, hingga hari ini masih bebas bergerak!
Isu pencucian otak sudah terjadi sejak lama. Sejak Imam Hasan Al-Banna, beliau mencuci otak kader-kader IM untuk berkorban. Namun ternyata, beliau sendiri yang syahid terlebih dahulu.
Jadi di IM kader telah biasa dicuci otak, untuk melihat kejernihan perjuangan. Dimana justru para qiyadah-lah yang lebih dahulu menjadikan diri mereka sebagai contoh dalam pengorbanan!
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment