MILITER MESIR MINTA RESTU ISRAEL TEMPATKAN PASUKAN TAMBAHAN DI SINAI
Israel memberikan ijin kepada militer Mesir untuk menempatkan pasukan tambahan mereka di semenanjung Sinai yang dekat dengan perbatasan Gaza memerangi militan di sana, kata menteri pertahanan Israel pada Selasa (16/7).
"Ada permintaan dari Mesir, sejumlah permintaan akhir-akhir ini, kepada kami untuk mengijinkan mereka mengirim pasukan lebih banyak guna menangani masalah ini," kata Menteri Pertahanan Moshe Yaalon kepada wartawan, sebagaimana Egypt Independent melaporkan yang dipantau MINA (Mi’raj News Agency).
Sejak perjanjian damai Israel-Mesir pada 1979, sebagian besar daerah Sinai merupakan area bebas militer, namun kini militer Mesir mulai menempatkan pasukannya setelah penduduk Sinai memprotes kudeta militer terhadap presiden terpilih Mesir, Muhamad Mursi, pada 3 Juli lalu.
Moshe menekankan selama militer tidak melanggar perjanjian pada 1979 itu dan selama mereka melakukan semua arahan dari Israel, mereka tentu memberikan restu untuk militer masuk ke area itu, menunjukkan penggulingan Mursi oleh militer kini berakibat buruk bagi 500 ribu jiwa di Sinai.
Sinai merupakan sebuah semenanjung berbentuk segitiga yang terletak di Asia Barat, namun dataran seluar 600 ribu km persegi ini menjadi bagian dari Mesir.
Daerah ini kerap menjadi pusat sengketa antara berbagai negara, karena lokasi geopolitik yang strategis, dan berbatasan langsung dengan jalur Gaza. Pada 1956 Israel menyerang dan menduduki Sinai selama krisis Suez (atau orang Mesir mengenalnya sebagai Tripartite Agression). Namun, pada 6 Oktober 1973, Mesir mengambil alih area ini dalam perang yang dikenal Yom Kippur.
Israel nampaknya memanfaatkan area ini untuk memasuki wilayah Palestina, setelah terjadi pertempuran sengit Israel-Mesir pada 1982, sesuai Perjanjian Damai Israel-Mesir tahun 1979, Israel menarik mundur tentaranya dari seluruh semenanjung Sinai meskipun hingga kini mereka masih ikut campur terhadap isu-isu yang terjadi di area ini.
Sejak penarikan Israel dari Sinai, nampaknya permintaan ijin militer Mesir tersebut menjadi tidak masuk akal, mengingat Israel tidak memiliki hak lagi di area yang membatasi langsung Asia dan Afrika itu.(mina)
0 komentar:
Post a Comment