JAKSA Agung Mesir telah memerintahkan agar aset 14 pemimpin Ikhwanul Muslimin dibekukan, sumber pengadilan mengumumkan.
Hisyam Barakat mengeluarkan perintah itu pada hari Ahad kemarin (14/7/2013) sebagai bagian dari penyelidikan insiden mematikan, sejak tergulingnya Presiden Mesir Muhammad Mursi, termasuk bentrokan di Kairo di mana lebih dari 50 orang tewas.
Keputusan ini mempengaruhi sembilan pemimpin Ikhwanul Muslimin, termasuk Mursyid Ikhwan Muhammad Badie, wakilnya, Khairat Asy- Syatir dan wakil kepala partai politik Ikhwan, Issam Al-Arian, ditambah lima petiggi dari kelompok lain, di antaranya dari Jmaah Al-Islamiyah, sumber peradilan mengatakan.
Putusan pengadilan datang pada hari yang sama di mana jaksa Mesir mulai mempertanyakan presiden terguling Mursi dan anggota partai Ikhwanul Muslimin atas keterlibatan mereka dalam insiden pelarian dari penjara tahun 2011 lalu.
Diduga Mursi bersama dengan sekitar 30 anggota senior Ikhwanul Muslimin melarikan diri dari Penjara Wadi Natrun selama pemberontakan yang menggulingkan mantan diktator Hosni Mubarak dua tahun lalu.
Pesiden yang digulingkan dan rekan-rekannya juga dituduh melakukan aksi memata-matai, menghasut aksi kekerasan dan merusak perekonomian negara.
Mesir saat ini telah menjadi ajang unjuk rasa saingan dan bentrokan antara ribuan pendukung dan penentang presiden yang digulingkan pada saat gejolak politik meningkat di negara Afrika Utara tersebut.[fq/islampos/prtv]
0 komentar:
Post a Comment