MUSLIM PAPUA NUGINI MENINGKAT 500 PERSEN DALAM 10 TAHUN TERAKHIR


Populasi muslim Papua Nugini meningkat sekitar 500 persen dalam 10 tahun terakhir, sejak peristiwa serangan sembilan September di Amerika Serikat pada tahun 2001 lalu.
Menurut penelitian seorang akademisi dan pakar studi Islam Australia Dr. Scott Flower, populasi muslim Papua Nugini tumbuh 500 persen dalam sepuluh tahun, lapor lembaga Islam berbasis di Australia Muslim Village seperti dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi'raj News Agency), Ahad (9/6).

Flower melakukan penelitian lapangan di kalangan komunitas muslim di Papua Nugini yang mayoritas penduduknya Kristen. Dia menemukan terjadinya perkembangan Islam yang pesat di negara itu bukan karena masuknya muslim asing ke sana, melainkan dari kemauan penduduk setempat menyatakan ikrar syahadat masuk Islam.

Dia mengatakan, ketika media menyoroti terhadap tragedi pembowan gedung World Trade Center, kota New York, Amerika Serikat pada 11 September 2001 lalu yang sangat memburukkan citra Islam itu, justru orang-orang menyadari alternatif terbaik adalah Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

Papua Nugini adalah sebuah negara yang terletak di bagian timur Pulau Papua dan berbatasan dengan Indonesia (Provinsi Papua) di sebelah baratnya.

Papua Nugini adalah salah satu negara yang paling beragam, dengan lebih dari 850 bahasa lokal asli dan juga banyaknya komunitas-komunitas kecil yang dimiliki dengan populasi penduduknya sekitar enam juta jiwa.

Papua Nugini juga salah satu negara yang paling luas wilayah perkampungannya, dengan hanya 18 persen penduduknya menetap di pusat-pusat perkotaan.
Negara itu adalah salah satu negara yang paling sedikit dijelajahi, secara budaya maupun geografis, dan banyak jenis tumbuhan dan binatang yang belum ditemukan terdapat di pedalaman Papua Nugini. (mina) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment