KH Cholil Nafis: Pembantaian Rakhine Tak Ada yang Sebut Teroris, Di Indonesia Bawa Panci Disebut Teroris
Jakarta – Sebutan teroris tak dialamatkan kepada pelaku pembantaian terhadap muslim Rohingya di Myanmar. Keganjilan itu mengundang Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat untuk berkomentar.
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc turut berkomentar terkait tragedi genosida etnis Muslim Rohingya. Lewat akun twitter pribadinya @cholilnafis, dia mempertanyakan label teroris yang tak disematkan kepada pelaku pembantaian di Myanmar itu.
“Kenapa kasus pembantaian di Rakhine, Myanmar tak ada yang menyebut teroris ya, kalau di Indonesia membawa panci aja sudah disebut teroris,” cuit KH Cholil Nafis di akun @cholilnafis, Sabtu (09/09).
Netizen pun sontak merespon kicauan status pria kelahiran Sampang 1 Juni 1975 tersebut. “Karena yang membantai sana botak, bukan jenggotan,”tutur akun @uchu123. Beberapa akun lain pun juga mengomentari dengan hal senada.
“Para Islamophobia buat label Teroris hanya untuk orang Islam,” tulis akun @Ghaziwah.
“Serba salah. Keras mengkritik diciduk. Lemah lembut malah diinjak. Jualan panci pun masih was-was dicurigai,”seru akun @HukumDan.
Hingga saat ini cuitan tersebut telah diretweet sebanyak 173 kali. Sementara, sebanyak 152 pengguna Twitter menyukai cuitan itu.
Kiblat
0 komentar:
Post a Comment