Sejak muncul ke masyarakat, ormas yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dianggap sebagai bagian dari kelompok preman dan pemalak yang bersembunyi di sebuah organisasi. Bahkan beberapa petinggi GMBI mengakui jika anggota mereka kebanyakan berasal dari mantan narapidana.
Cap sebagai ormas “preman” disematkan kepada GMBI dikarenakan dalam melakukan kegiatan mereka justru meresahkan masyarakat, terbukti dengan tindakan mereka yang lebih tepatnya memaksa. Bahkan permintaan mereka kadang dianggap sudah diluar nalar, seperti dengan bukti yang dikirimi ke redaki pembawaberita.com.
Sebuah surat milik LSM GMBI Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Meminta atau tepatnya memaksa Kepala Sekolah SDN 01 Sirna Jaya, untuk memberikan bantuan untuk pembangunan Kantor Sekretariat Kelompok Swadaya MAsyarakat Kecamatan Sukamakmur, Bahkan sadisnya isi surat tersebut meminta agar Kepala Sekolah bukan hanya membantu untuk anggaran pembangunan bangunan sekretariat tapi juga alat-alat kantor mereka.
Pada lembaran resume proposal, mereka meminta dana sebesar Rp. 255.675.000 untuk pembangunan kantor sekretariat di Kampung Nangerang RT/RW 001/002 Desa Pabuaran Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan uang yang diminta agar dikirimkan kepada Rekening BCA atas nama Abdul Hanifah.
Surat yang bertanggal 2 Februari 2016 lalu, ditandatangani oleh Ketua GMBI Sukamakmur, Abdul Hanifa, namun pembawaberita.com tidak berhasil menggali terkait berapa bantuan yang terpaksa harus dipenuhi oleh pimpinan SDN 01 Sirna Jaya, untuk pembangunan gedung Sekretariat GMBI Sukamakmur.
(jall)
0 komentar:
Post a Comment