Pengacara senior yang juga Ketua Dewan Pembina Tim Pembela Muslim (TPM), Mahendradatta mensinyalir, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memang bakal dibubarkan atau ditiadakan. Alasan utama upaya peniadaan MUI adalah MUI nyata membela umat.
Kendati ada upaya peniadaan MUI, Mahendradatta yakin umat Islam tidak akan membiarkan skenario tersebut. “Kelihatannya MUI semakin berupaya ditiadakan karena nyata membela Ummat.Tentu Ummat tidak akan biarkan benteng ini tergerus. #BelaMUI,” tegas Mahendradatta di akun Twitter @mahendradatta.
Belakangan, kata Mahendradatta, fatwa MUI dituding intoleran hanya karena MUI tidak mau mengikuti pesan politik penguasa. “Hanya karena MUI tidak mau ikut pesanan politik lalu mulai dibilang fatwanya intoleran? Bedakan Toleransi dengan membebek juga latah. #BelaMUI,” tegas @mahendradatta.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai Fatwa MUI bisa menjadi ancaman kebhinnekaan dan keberagaman di Indonesia. “Ini menunjukkan fatwa bukan lagi dianggap pandangan halal atau haram. Tapi belakangan malah berkembang menjadi ancaman bagi keberagaman dan kebhinekaan,” kata Tito dalam diskusi bertajuk “Fatwa MUI dan Hukum Positif” (17/1).
Tito mencontohkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T. Purnama (Ahok), di mana MUI menerbitkan fatwa yang menyebutkan bahwa Ahok menistakan Al Quran dan ulama.
Menurut Tito, fatwa tersebut memiliki dampak yang besar karena memunculkan gerakan mobilisasi GNPF MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI) dan membentuk opini masyarakat. “Akhirnya masyarakat termobilisasi seperti aksi 411, 212 yang cukup banyak terpengaruh sikap MUI,” papar Tito.
0 komentar:
Post a Comment