Komitmen Jokowi terhadap hal-hal yang pernah ia katakana dinilai kini telah tiada. Hancur, yang disebabkan oleh para pembantunya, juga para penyambung dengan memberikan data-data fiktif.
“Sayang, komitmen yang mau dibangun Pak Presiden @jokowi roboh hanya karena kesenjangan komitmen dengan para pembantu dan supplier data hoax,” kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui akun Twitter pribadinya.
Jokowi diminta untuk melihat bahwa penyebar data-data fiktif atau palsu ternyata umumnya disebarkan oleh akun yang tidak bernama tetapi dinilai Dahnil sebagai tim suksesnya. Hal ini ia katakana karena di antara akun tidak bernama itu acapkali tidak menunjukkan toleransi.
“Tengoklah trend penebar hoax, antitoleransi, kebencian,diisi oleh akun-akun anonim timses dan politisi busuk,Genetikanya orang Indonesia toleran.”
Apabila Jokowi menginginkan hal tersebut (hoax) tidak akan ada lagi, maka Dahnil menyarankan agar mantan Gubernur DKI yang tidak selesai ini untuk sering-sering memperhatikan elit-elit politik bila berbicara. Mereka di antaranya menurut Dahnil juga hadir di pihak Jokowi pula.
“Bila Pak Presiden @jokowi mau stop hoax-hoax itu, kuncinya ada di elit politik yang sedang berkompetisi di semua level. Termasuk di pihak Bapak juga.” [opinibangsa.com / vic]
0 komentar:
Post a Comment