Erdogan: “Kami tahu dengan sangat baik siapa yang mengeksploitasi Afrika”
Presiden Turki berada di Afrika Tenggara dalam tur 3 negara
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan minat Turki di Afrika bukanlah orientasi materialistis, menyiratkan Ankara tidak bertujuan untuk mengeksploitasi benua seperti pihak lain di masa lalu.
Presiden Turki berada di Mozambik pada Selasa malam sebagai bagian dari putaran kedua tur Afrika Tenggara.
“Kami tahu betul siapa yang mengeksploitasi Afrika,” kata Erdogan Selasa malam di sebuah forum bisnis Turki-Mozambik dengan Filipe Nyusi, presiden negara itu.
Forum bisnis yang diselenggarakan oleh Dewan Ekonomi Hubungan Luar Negeri Turki (DEIK) di ibukota Maputo.
“Kami tahu apa yang telah dilalui Afrika di masa lalu, kami tahu betul bagaimana mereka mengeksploitasi Afrika dan kami juga tahu siapa pelaku yang mengeksploitasi. Sejarah Afrika sebenarnya luka berdarah kami,” kata presiden Turki. “Delegasi pengusaha menemani saya dalam kunjungan ini adalah manifestasi yang paling indah dari minat sektor swasta yang dimiliki Turki di Mozambik.”
“Kami siap untuk berbagi pengalaman kami […] dengan saudara-saudara Afrika kami,” kata Erdogan pada konferensi pers dengan presiden Mozambik, Nyusi setelah upacara penandatanganan enam perjanjian kerjasama.
Erdogan tiba di Tanzania pada hari Minggu untuk kunjungan resmi dua hari, negara tujuan pertama dari tur Afrika Tenggara.
“Nenek moyang kami tidak pernah memiliki pos kolonial di Afrika dalam sejarah milenium mereka,” kata Erdogan dalam pidato di forum bisnis Turki-Tanzania pada hari Senin.
“Nenek moyang kami, yang mendirikan negara yang tersebar di tiga benua tidak pernah bertindak dengan tujuan imperialis di wilayah lain,” tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa kepentingan rakyat Turki di Afrika adalah “satu hati dan satu pikiran”.
“PBB tidak netral pada saat ini. Krisis belum berakhir di Timur Tengah karena [PBB] tidak adil dan Timur Tengah masih berlumuran darah. Konflik juga belum berhenti di Afrika.”
“Masalah yang sama terus berlanjut di Afrika. Apakah Afrika belum dieksploitasi selama bertahun-tahun? Apakah emas, berlian, tembaga Afrika belum dimanfaatkan dan dibawa pergi?”
“Tidak, mereka membangun perdagangan budak dari [praktek] ini? […] Apakah Barat tidak tinggal diam? Apakah mereka tidak bangun dan meletakkan tangan mereka di urusan kami? Apakah mereka mengatakan apa yang terjadi? Tidak, mereka tidak pernah mengatakan, ” presiden Turki mengatakan.
Presiden Turki berada di Madagaskar sebagai tujuan kunjungan ketiga ketiga dan putaran terakhir dari tur Afrika tenggara nya. Dia akan kembali ke Turki pada hari Kamis.
Anadolu Agency
0 komentar:
Post a Comment