Pelajaran dari peristiwa pembakaran sejumlah vihara di Tanjungbalai
Oleh Erwin
1. Selama ini kita tidak pernah mendengar ada gesekan antar pemeluk agama di Sumut. Krn meski berbeda agama/keyakinan, ada ikatan kekerabatan disana.
(Kata istri yg asli org Medan).
2. Lalu tiba-tiba kita mendengar berita : 8 vihara dibakar massa. Ini daftarnya:
a.) Vihara Tri Ratna dibakar dan 3 Unit kendaraan roda 4 dibakar. Jln.Asahan Kel.Indra Sakti Kec.Tanjungbalai Selatan.
b) Vihara Avalokitesvara dibakar Jln. Imam Bonjol Kel.Indra Sakti Kec.Tanjungbalai Selatan.
c) Kelenteng Dewi Samudra dibakar Jln.Asahan Kel.Indra Sakti Kec.Tanjungbalai Selatan.
d) Kelenteng Ong Ya Kong dibakar Jln.Asahan Kel.Indra Sakti Kec.Tanjungbalai Selatan.
e) Kelenteng Tua Pek Kong Jln.Asahan Kel.Indra Sakti Kec.Tanjungbalai Selatan.
f) Kelenteng Tiau Hau Biao dibakar Jln.Asahan Kel.Indra Sakti Kec.Tanjungbalai Selatan.
g) Kelenteng Depan Kantor Pengadaian dibakar Jln.Sudirman Kel.Perwira Kec.Tanjungbalai Selatan.
h) Kelenteng Huat Cu Keng dibakar Jln.Juanda Kel.TB.Kota I Kec.Tanjungbalai Selatan.
3. Penyebabnya : seorang keturanan tionghoa masuk masjid dan marah-marah krn mendengar suara adzan.
4. Lah...Kalian ini pendatang, minoritas pula. Kok merasa hidup di tanah leluhur?
5. Org2 tua kita senantiasa mengajarkan: dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
6. Jgn mentang2 negeri leluhur kalian bisa ngatur2 penguasa, lalu kalian injak kepala kami. Ini beda. Kami bukan jongos.
7. Mau hidup harmonis? Gampang. Yg minoritas harus tau diri. Itu aja. Simple kok.
8. Minoritas gak usah banyak belagu. Krn selalu berlaku kaidah: yg kurang ajar.... HAJAR !!!
#MakanlahUlahmu
0 komentar:
Post a Comment