Kicauan politisi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Fahri Hamzah di akun Twitternya terkait janji Capres Joko Widodo yang akan menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri mulai dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mengadu domba antar umat Islam.
Dalam akun twitternya, Fahri jelas-jelas menyatakan kritiknya kepada kampanye Jokowi yang dinilainya sudah dipadati oleh sederet janji yang terlalu diumbar.
“Jokowi janji 1 Muharram. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!,” twit Fahri, Jumat (27/6).
Twit Fahri inilah yang kemudian diplintirkan sejumlah pihak untuk menyerang kader PKS tersebut. Bermula dari pembelaan terhadap Joko Widodo, lalu entah siapa yang memulai kritikan yang awalnya hanya ditujukan untuk mantan Walikota Solo tersebut lalu tiba-tiba berganti dengan tuduhan melecehkan para santri.
Tidak selesai sampai disitu, kicuan Fahri itu juga dituding telah menantang para santri, menyakiti hati santri, anti santri, bahkan lebih jauh, Fahri dituduh telah menghina pada santri, kyai, dan Ulama.
Terkait kicauan Fahri Hamzah mengenai santri di akun twitternya, para santri dan mantan santri di berbagai Ponpes (Pondok Pesantren) di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang notabene beraliran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan Thariqah Ba’alawy justru mengaku terkejut dengan munculnya berbagai tuduhan yang dialamatkan pada Fahri.
Para santri dan mantan santri dari sejumlah Ponpes seperti Pondok Pesantren Ats-Tsaqofah Islamiyah (Jakarta), Daarul Quran (Tangerang), Al-Khairaat (Bekasi), Al-Fachriyyah (Jakarta), Al-Ihya (Bogor), Al-Hawi (Bogor), Al-Minhaj Islamiy (Sukabumi), Daarul Habib (Sukabumi), Al-Hadi (Pekalongan), Attauhidiyyah (Tegal), Daar Tauhid (Malang), YAPI (Bangil), atau Dalwa (Pasuruan), Ar-Riyadh (Palembang), tidak melihat ada sesuatu yang membuat mereka tersinggung dari pernyataan twitter Fahri Hamzah.
“Itu dari kalimatnya Fahri belain anak pesantren (santri) tapi kenapa malah dibilang gak suka santri?,” tukas Hasan, 31, guru ngaji, alumnus pesantren Al-Hawi, Bogor, Selasa (1/7).
Lalu ada Zaki, 19, santri kelas III SMA di Ponpes Al Husna, Ciomas, Bogor, malah mempertegas kritikan Fahri terhadap Joko Widodo.
“Jokowi itu dari waktu mau jadi Gubernur Jakarta saja sudah terlalu banyak obral janji tapi semuanya gak ada yang ditepati, gak amanah!,” sungut Zaki.
Sementara Ahmad, 33, alumni santri Al-Hadi, Pekalongan, Jawa tengah bahkan menyebut tuduhan terhadap Fahri merupakan fitnah keji yang memang sengaja diciptakan sejumlah pihak untuk mengadu domba umat Islam.
“Saya sepuluh tahun jadi santri mas, yang kayak gini memang sengaja buat membenturkan antar sesama umat Islam. Lihat umat Islam berantem, yang lain nanti tepuk tangan. Kalo ada orang ngaku Islam tapi ikut jadi provokator soal ini (twitter Fahri), pastikan dia bukan Islam atau dia antek-antek kelompok anti Islam!” cetus Ahmad, Rabu (2/7).
Kicauan Fahri yang diplintir ini nampaknya untuk sementara waktu memang sedang ditunggangi kelompok-kelompok yang tidak pernah suka dengan persatuan Islam dan kesatuan NKRI.
_spektanews
0 komentar:
Post a Comment