Tentang Fitnah, Black Campaign, dan Menjelek-jelekkan
1. Kalau saya berkata "Jokowi itu komunis" padahal tak ada bukti valid sama sekali, maka itu adalah fitnah. Itu juga bisa disebut black campaign atau menjelek-jelekkan.
2. Kalau saya berkata, "Jokowi ingkar janji. Dulu dia berjanji untuk menunaikan amanah menjadi gubernur DKI selama 5 tahun, dan tak akan nyapres. Tapi ternyata dia nyapres dan lupa pada janjinya saat kampanye," maka Ini adalah FAKTA. Ada buktinya, Konkrit. Benar-benar terjadi.
Sungguh aneh bin ajaib, konyol dan menggelikan, karena banyak orang yang menyebut nomor 2 sebagai fitnah, black campaign atau menjelek-jelekkan.
Itulah sebabnya, beberapa hari lalu saya membuat sebuah "funny quote":
"Fitnah adalah ketika sebuah fakta terasa demikian menyakitkan bagi saya."
Ya, ternyata, istilah Fitnah telah mengalami pergeseran makna. Banyak orang yang rancu dalam menggunakan istilah tersebut.
Demikian pula halnya dengan istilah black campaign dan menjelek-jelekkan.
Bagi Anda yang muslim, tentu tahu bahwa bergosip atau berghibah dalam Islam itu dilarang. Namun ada 6 jenis ghibah yang diperbolehkan(*). Satu di antaranya adalah menceritakan keburukan atau kejelekan seorang calon pemimpin, dengan tujuan untuk mengingatkan umat, agar mereka tidak memilih pemimpin yang buruk tersebut.
Jadi walau dalam suasana ramadhan begini, saya Insya Allah akan terus menginformasikan kejelekan2 Jokowi, Karena saya yakin Islam memperbolehkannya.
Sekian dan terima kasih.
NB: Black campaign adalah kampanye yang berisi materi2 fitnah, gosip dst. Tentu saja black campaign tidak diperbolehkan.
Yang diperbolehkan (dalam batas2 wajar) adalah negative campaign, yakni seperti nomor 2 di atas.
Keterangan:
(*) (silahkan cari rujukannya di google.Satu di antaranya adalah artikel ini >> http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/11/30/meaieg-enam-jenis-ghibah-yang-diperbolehkan)
0 komentar:
Post a Comment