MENGAPA AKP SULIT TERKALAHKAN?

(Membantai Mimpi Kelompok JIL)

Satu kata kunci kemenangan kelompok Islamis di Turki dan di sebagian dunia Islam adalah mereka berhenti dari retorika dan bekerja. Mengutip Tariq Ramadhan, gerakan Islam sukses mentransformasikan ide politik Islam kedalam formulasi kebijakan publik yang efektif. Modalitas utama kesuksesan mereka terletak kepada kerja-kerja kemanusiaan yang menjadi ideologi praksis gerakan, yang hampir tidak dimiliki gerakan atau partai politik lainnya karena terlampau 'kuatnya' motif politik dan kepentingan pragmatis diantara mereka.

Orhan Kemal Cengis, tokoh liberal sekaligus kritikus AKP menjelaskan 'rationale' dibalik sukses partai Islamis tersebut. Sebagai pengalaman pribadi, Orhan adalah orang yang jarang menggunakan fasilitas pelayanan pemerintah karena image-nya yang buruk. Namun dia secara takjub mengakui PERBEDAAN kualitas pelayanan institusi pemerintah sebelum (sekuler) dan sesudahnya (AKP). Tak pelak, image buruk itupun seketika RUNTUH.

"Sungguh perbedaan yang mengejutkan antara masa lalu dan masa kini Turki. Pelayanan publik dilakukan secara beradab, maju dan tanpa dipungut biaya. Standar yang sama dijumpai di setiap kantor pemerintah dibawah AKP," tuturnya.

Dalam perspektif sederhana seorang 'warga biasa' Turki misalnya, apalagi yang mereka butuhkan jika SEMUA KEBUTUHAN dipenuhi negara secara memadai. Negara secara tulus melayani rakyatnya.

Sungguh bukan hal yang mengejutkan jika "suara dukungan atas AKP" hampir tidak pernah tercederai dan bahkan cenderung meningkat. Rakyat jelata tidak peduli kritik atau wacana para elit perihal kecenderungan otoritarianisme Erdogan maupun AKP.

Jika demikian, mampukah Ulil Abdalla dan Zuhairi Misrawi membendungnya???? Mari kita bertarung fair play, tidak perlu mengancam apalagi berencana membunuhi kelompok Islamis. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment