Syeikh Jibril akhirnya dilarang menjadi imam shalat. Hal ini menyusul sikap beliau yang banyak dipublikasikan mendukung kembalinya Presiden Mursi. Beberapa hari lalu beliau juga menyampaikan siaran pers berisi keprihatinannya atas pembantaian para demonstran.
Lalu dalam shalat tarawih yang selalu diikuti doa qunut panjang, beliau berdoa yang berisi kutukan terhadap As-Sisi. Karena itulah akhirnya pemerintah kudeta mencekal beliau dari mengimami shalat, di manapun dan kapanpun.
Syeikh Muhammad Jibril. Siapa yang tidak mengenal beliau? Beliau adalah seorang qari’ berkebangsaan Mesir yang namanya sudah mendunia. Di bulan Ramadhan, beliau sering menjadi imam di masjid-masjid besar di beberapa negara.
Di Mesir, beliau menjadi imam di masjid pertama yang dibangun di wilayah Mesir. Masjid Amru bin ‘Ash, yang dibangun oleh shahabat Amru bin ‘Ash ketika berhasil mengenaklukkan Mesir dari tangan Romawi.
Masjid yang terletak di daerah Fusthath ini selalu luber di bulan Ramadhan ketika Syeikh Muhammad Jibril menjadi imam. Puluhan ribu jamaah akan memadati masjid dan jalan-jalan sekitarnya. Bahkan tak jarang pintu masjid sudah dikunci saat waktu Ashar demi ketertiban karena sudah dipadati jamaah. Sehingga bagi yang berkeinginan shalat di dalam masjid hendaknya berangkat setelah Dhuhur lengkap dengan persiapan buka bersama.
Syeikh yang tergolong masih muda ini mempunyai suara dan nada yang sangat dinamis, sangat mengikuti nuansa tema yang sedang dibicarakan dalam sebuah ayat. Sehingga banyak sekali jamaah shalat tarawih yang terisak tangis, bahkan kadang sampai berlebihan, ketika shalat bersama beliau. Jamaah shalat tarawihnya bukan hanya datang dari Kairo, tapi juga berdatangan dari propinsi-propinsi yang lain. (msa/sbb/dkw)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment