Said Didu: Pecah Belah Rakyat Berdalih Kiriman Bunga
Mentan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu dibully pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), setelah Said menyindir karangan bunga yang dikirim pendukung Ahok di Balai Kota DKI.
Di akun Twitter @saididu, Staf Khusus Menteri ESDM (2014-2016) itu sempat menulis: “Katanya ingin bangun persatuan tapi mulai kemarin lakukan lagi pecah belah rakyat dengan dalih kirimi bunga dan hari datang ke Balai kota.”
Tokoh liberal yang juga loyalis Ahok, Goenawan Mohamad, turut “menyerang” @saididu. “Kirim kembang dan datang ke Balai Kota sebagai tanda terima kasih kepada gubernur Tuan anggap memecah belah rakyat? Tuan larang saja, coba!” tulis Goenawan di akun Twitter @gm_gm.
Said Didu pun menjelaskan soal kata pecah belah yang dipersoalkan @gm-gm itu. “Bagus aja kalau terima kasih. Mohon cek kalimat-kalimat bunga yang isinya pecah-belah. Itu yang saya persoalkan,” jelas @saididu.
Seperti dirilis sindonews (26/04), pengirim karangan bunga di Balai Kota untuk Ahok tidak ada yang menggunakan nama asli dan terkesan seperti sebuah lelucon.
Berdasarkan pantauan sindonews, ribuan karangan bunga tersebut, kali pertama datang pada, Senin 24 April 2017 lalu di Balai Kota DKI Jakarta. Hingga saat ini, karangan bunga terus berdatangan dan mencapai 1.000 buah.
Berbagai bentuk yang diterima, dari mulai bentuk papan, buket hingga standing flower. Mayoritas pengirim bunga menggunakan nama anonim, misalnya saja 'dari kami yang belum bisa move on'; 'Super Moms Bintaro'; 'Grup Beties'; 'grup Sos' ; 'Oneng Grup'; 'Ibu-Ibu Cantik DKI'; Pengaggum Badja dan sebagainya.
Tak itu saja, nama toko bunga yang memproduki karangan bunga tersebut tidak terpampang sebagaimana lazimnya. Namun, surat pengirim yang terlihat berbeda-beda dari namanya
"Sampai sekarang jumlah karangan bunga yang kami terima sudah mencapai 1.000 buah. Kami terus mendata, karena sampai sekarang juga masih terus berdatangan," kata Muhammad Mawardi, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri dan Daerah, di Balai Kota, Rabu (26/04). [ici]
0 komentar:
Post a Comment