Rasulullah Benar, Kini Banyak Orang Mengidap Dua Penyakit Ini
RASULULLAH pernah menyampaikan nasehatnya di depan para sahabat. Tentang penyakit yang akan menimpa umat menjelang akhir zaman. Dan kini, sabda Rasulullah itu terbukti.
Sungguh prediksi beliau tak pernah meleset karena semua itu adalah berdasarkan wahyu dari Allah yang Maha Mengetahui.
Lalu apakah dua penyakit yang dimaksud Rasulullah?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Hampir saja umat-umat (kafir) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul untuk menyantap makanan”. Seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah bersabda, ”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai buih yang dibawa oleh air. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah bersabda,”Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Abu Daud dan Ahmad; shahih).
Cinta dunia dan takut mati. Inilah dua penyakit yang melanda banyak orang di zaman ini. Tepat seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Fenomena korupsi, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang dan kekuasaan, menipu dan sejenisnya merupakan bukti cinta dunia. Tidak mempedulikan halal dan haram dalam berbisnis, menzalimi orang lain demi keuntungan pribadi juga merupakan bukti cinta dunia.
Semakin cinta dunia, semakin orang takut kehilangan harta. Takut kehilangan jabatan. Takut kehilangan kekuasaan. Umumnya hal itu akan mengakibatkan depresi saat kehilangan itu benar-benar terjadi.
Takut mati sering kali mengiringi kecintaan terhadap dunia. Karena begitu cintanya dengan dunia, ia tidak rela meninggalkannya. Jadinya, ia takut jika malaikat maut datang lalu ia berpisah dengan kenikmatan di dunia ini.
Takut mati ini akan lebih kentara terlihat ketika ada panggilan jihad. Seseorang yang takut mati, ia takkan berani terjun ke medan jihad sebagaimana Abdullah bin Ubay berbalik pulang saat menuju uhud. []
Sumber: Tarbiyah
0 komentar:
Post a Comment