Pimpinan Majelis Al Ihya Bogor KH Muhammad Husni Thamrin hadir dalam Tabligh Akbar yang digelar oleh Universitas Djuanda Bogor di Masjid Amaliyah Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2017).
Dalam ceramahnya, pria yang akrab dipanggil Abi Thamrin itu menyoroti bahaya gerakan komunis di Indonesia. Menurutnya, rezim Soeharto punya jasa besar dengan melarang dan membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI). "Kalau saat itu PKI tidak dibubarkan, mungkin kita sekarang sudah banyak yang murtad menjadi komunis," ujarnya.
Saat ini, kata Abi, generasi PKI masih menjadi ancaman di negara mayoritas muslim ini."Masih ada sisa-sisa, antek-antek, simpatisan PKI, bahkan mereka ada yang duduk di MPR DPR yang berjuang untuk menghidupkan kembali PKI. Itu musuh besar kita," katanya.
Selain itu ia juga mengkritisi sikap pemerintah khususnya aparat kepolisian yang melakukan kriminalisasi kepada Ulama.
"Dahulu polisi dan TNI itu belum ada, yang menjadi cikal bakal tentara itu Pembela Tanah Air (PETA) yang sebelumnya adalah Hizbullah. Siapa itu Hizbullah, yaitu para ulama, santri dan umat Islam yang memerdekakan NKRI. Siapa itu Jendral Sudirman, beliau seorang guru madrasah, guru mengaji, tetapi menjadi Jenderal yang memperjuangkan kemerdekaan," jelas Abi.
Oleh karena itu, menurut Abi, aparat tidak boleh mengkriminalisasi Ulama. Apalagi itu dilakukan dalam rangka membela seorang penista agama. "Orang jahat yang menghina agama dibela, sementara yang membela agama malah ditangkapi," cetus Abi.
Kata dia, Ulama dan umat Islam selama ini hanya menuntut keadilan hukum terhadap penista agama dan berharap Indonesia bisa damai dan aman dari bahaya laten komunis. "Kita tidak ingin jabatan, kita hanya ingin Indonesia aman, bersih dari PKI, apa itu salah? Kita semua cinta tanah air, tumpah darahku Indonesia, tetapi kenapa Ulama dikriminalisasi?" tanya Abi.
Oleh karena itu, di awal bulan Syaban menjelang Ramadhan ini, Abi Thamrin mengajak umat Islam untuk lebih giat berdoa kepada Allah SWT. "Kita minta keselamatan NKRI, minta keselamatan para Ulama khususnya untuk Habib Rizieq," tandasnya.
0 komentar:
Post a Comment