Habis Nistakan Al-Qur’an, Ahok Malah Bicara Soal SARA di Pemilu
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Islam, Basuki Tjahaja Purnama menyebut, banyak oknum elit politik yang memanfaatkan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) untuk meraup suara di pemilu.
Pernyataannya tersebut sebagaimana dikutipnya dari buku yang dia tulis dengan judul Berlindung Dibalik ayat Suci yang ditulis tahun 2008.
Menurut pria yang karib disapa Ahok itu, betapa banyaknya sumber daya manusia dan ekonomi yang disia-siakan hanya karena oknum yang berusaha menjegal warga minoritas memimpin sebuah daerah.
Seorang putra terbaik bersuku Padang dan Batak Islam, kata Ahok, tidak mungkin menjadi pemimpin di Sulawesi. Apalagi di Papua. Hal yang sama, seorang Papua, tidak mungkin menjadi pemimpin di Aceh atau Padang.
Kondisi itulah, menurutnya, memicu Indonesia tidak mendapatkan pemimpin terbaik dari yang terbaik.
“Melainkan kita mendapatkan yang buruk, dari yang terburuk, karena rakyat pemilih memang diarahkan, diajari, dihasut, untuk memilih yang se-SARA saja. Singkatnya, hanya memilih yang seiman,” ucapnya di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).
Seperti diketahui, hari ini merupakan sidang perdana Ahok lantaran dituduh menista agama Islam. Pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dan eksepsi dari terdakwa beserta tim kuasa hukummya menjadi agenda pertama persidangan. (Fajar/JPG) (fajar)
0 komentar:
Post a Comment