TURKI DAN RUSIA SEPAKAT TIDAK MENGGUNAKAN DOLLAR AMERIKA DALAM TRANSAKSI
Pertemuan antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (9/8) di St. Petersburg menghasilkan kesepaktan Turki dan Rusia tidak menggunakan US Dollar dalam transaksi perdagangan antar kedua negara.
Dalam sambutannya Putin menekankan bahwa lira Turki dan rubel Rusia harus digunakan dalam perdagangan luar negeri antara Turki dan Rusia, mengurangi permintaan untuk dollar AS.
Sekembalinya dari Rusia, saat berbicara kepada sekelompok wartawan, Erdogan mengatakan Putin menarik perhatian khusus pada manfaat perdagangan yang dilakukan melalui penggunaan mata uang masing-masing negara. Dengan demikian, Erdogan menyatakan bahwa kedua negara Turki dan Rusia akan mendapat manfaat dari depresiasi dollar, mengurangi efek merusak seperti fluktuasi nilai tukar di pasar.
Meskipun penggunaan yang lebih sering antara lira dan rubel dalam perdagangan antara Turki dan Rusia telah dibahas beberapa kali tahun lalu, pertemuan tingkat tinggi pada hari Selasa membuka jalan untuk hasil yang lebih konkret. Mengenai ini, Erdogan menyatakan bahwa waktu untuk mengambil tindakan adalah sekarang, dengan inisiasi pembicaraan antar kementerian terkait dari kedua negara. Dia menambahkan bahwa ini sangat akan mungkin menjadi topik yang akan dibahas pada pertemuan Dewan
Strategis tingkat tinggi pada akhir tahun ini.
Sebelumnya dalam kunjungannya ke China pada tahun 2015 sebelum terbang ke Indonesia Erdogan juga menyatakan hal serupa kepada para pemimpin China. Rusia juga setuju dengan China untuk melaksanakan perdagangan yang tidak mengandalkan pada dollar AS dan memberikan preferensi untuk mata uang nasional.
Penggunaan lira Turki dalam perdagangan luar negeri telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data yang dirilis oleh institut statistik Turki (TurkStat) pada hari Jumat, penggunaan lira dalam ekspor Turki melihat kenaikan 22 persen pada semester pertama tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, $ 3.700.000.000 dari total penjualan ekspor, yang bernilai $ 71.700.000.000, pada semester pertama tahun ini dilakukan melalui lira Turki.
Selain itu secara garis besar ekonomi Turki tercatat Cadangan Kas Negara Turki mencapai 125 Milyar dollar. Pengangguran dapat ditekan hingga di bawah 10%.
Sejak kemarin lira Turki rebound terhadap dolar AS di tengah pemulihan hubungan Turki, Rusia. Lira Turki rebound Rabu pagi, mencapai di bawah 3 TL per dolar. Sementara itu di Pasar Bursa Saham BIST-100 indeks ekuitas acuan lebih kuat dengan lebih dari seribu poin atau 1,5 persen akhir Senin, karena pawai jutaan rakyat Turki hari Minggu (7/8) tampaknya telah menandai kelahiran kembali Persatuan Turki.
Normalisasi hubungan Turki-Rusia ini membuat kekhawatiran pihak AS dan Uni Eropa. Kekuatan ekonomi dan militer Turki-Rusia dikhawatirkan akan menggeser AS-Uni Eropa.
Sumber: Daily Sabah, MEU
0 komentar:
Post a Comment