'Kenapa Gubernur DKI Harus Muslim? Ya Iyalah, Bali Juga kan Harus Hindu'
Jakarta - Gerakan ulama yang tergabung dalam Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) dan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) secara bersama melakukan konferensi pers di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/7) lalu. Sinerginya kedua forum ulama tersebut menyatukan gerakan untuk memenangkan Gubernur Muslim di DKI Jakarta.
Kata juru bicara MPJ, Ustaz Bachtiar Nasir, kenapa Jakarta harus dipimpin seorang muslim. "Ya iyalah Bali juga kan harus Hindu, NTT juga harus Kristen. Jadi gapapa dong dan wajar kalau Jakarta yang mayoritas muslim itu pemimpinnya juga harus muslim," ujarnya santai.
"Dan ketika bicara muslim, seharusnya dia orang yang pastinya profesional, jujur, amanah, santun," tambahnya.
Menurut dia, hal tersebut tidaklah sara. "Karena ini bagian hak kita berserikat yang dilindungi undang-undang. Jadi, tidak ada sara disini," jelasnya.
Dan mereka juga menginginkan pemimpin dari kalangan mereka juga kok. Di dalam Alquran telah dijelaskan bahwa orang-orang kafir juga bersatu saling mendukung satu sama lain. "Coba saja silahkan dibongkar itu suaranya KTP Ahok, niscaya akan benar ayat Alquran, bahwa mereka saling mendukung," terang Ustaz Bachtiar.
"Jadi kalau mereka bilang jangan bawa-bawa agama, lha mereka sendiri sering pake isu agama juga. Mulai dari jilbab dan jargon misalnya kalimat; gue muslim tapi KTP buat Ahok," katanya.
"Sekali lagi tidak ada sara disini, ini hanyalah sebuah upaya agar menjadi proporsional," tandasnya.
Suara-Islam.Online
0 komentar:
Post a Comment