Pengaruh Erdogan tersiarkan secara luas di seluruh dunia, bahwa ia telah berhasil melakukan transformasi Turki modern, dan negara lemah menjadi negara kuat bidang ekonomi, militer, dan sebagainya.
Yang membuat Erdogan dan bangsa Turki berada di atas rata-rata negara lain di dunia pada masa ini adalah, Erdogan dan Turki berhasil melawan propaganda dunia yang memburukkan Islam. Negara dua benua ini mampu kembali menjadi pembela negara Islam yang tertindas, menjadi pempimpin di kawasan Timur Tengah yang muslim, sekaligus menjadi mitra penting yang diperhitungkan oleh kekuatan dunia yang tidak menyukai Islam.
Bagaimana Umat Islam Harus Bersikap Dengan Presiden Recep Tayyib Erdogan?
Sebagaimana disiarkan abim.org.my, aktivis inteltual muslim di Malaysia, Ahmad Azam, memberikan pandangannya tentang Bagaimana umat Islam harus bersikap dengan Presiden Recep Tayyib Erdogan untuk masa ini.
Bagaimana Harus Bersikap untuk Presiden Recep Tayyip Erdogan? Ini penjelasan Ahmad Azam:
Pertama, Husnu Zhann atau bersangka baik dengan beliau dulu. Jangan terlalu terburu dan ingin nampak lebih tahu sedangkan sumber berita hanya didapat dari internet dan media. Media dunia (Baca Barat) sedang menyerang Erdogan dengan menggambarkan Erdogan sebagai seorang diktator, hendak kembali menjadi Sultan Uthmaniyyah yang ditakuti mereka, bakal membawa Turki ke zaman gelap, boros dan segala-galanya jelek dan menjijikkan.
Kudeta 15 Juli 2016 adalah untuk membunuh Erdogan. Ini sudah terang, apalagi nak bersuluh! Mengapa Erdogan ingin dibunuh? Karena ingin kembali kepada Islam. Karena ekonomi Turki semakin menandingi kekuatan ekonomi Barat. Karena menyuburkan semangat umat, Biz Bir Ümmetiz, Kita Satu Umat. Pelarian Syria dilindungi, Rohingya dibela, Palestina dibantu, Somalia dibangun, itu dia antara banyak contoh.
Turki di bawah Erdogan mempunyai visi untuk kembali mengangkat Islam menjadi kuat yang tak mudah dibuli dan dihina. Jadi, kalau anda nak mengkritik, sebaiknya pertimbangkan dengan baik. Jangan sampai menimbulkan kebencian kepada Erdogan sebagaimana yang diingini oleh musuhnya. Memang Erdogan punya kelemahan di sana sini. Ia dibesarkan di KasimPasa, pinggiran Istanbul yang sosok penduduknya terkenal sebagai kaki gaduh. Keberanian inilah yang mewarnai kepemimpinan Erdogan. Erdogan bukan maksum.
Tapi carilah kalau ada pemimpin dunia Islam yang berani macam dia. Punya visi macam dia. Membangunkan negara macam dia. Membantu umat Islam tertindas macam dia. Coba berikan satu nama seorang pemimpin kalau ada! Kita doakan Erdogan terus diberi hidayah dan kekuatan oleh ALlah SWT.
Inilah sepatutnya orang Islam bersikap dengan Erdogan yang sedang bergelut menyelamatkan Turki dari dihancurkan dari dalam dan dari luar. Aku isytiharkan hari ini 'Aku fanatik dengan Erdogan.' Ini antara intipati yang aku bicarakan semalam di UNISEL.
Laman ar-raniry.ac.id menyiarkan, Presiden Wadah dari Malaysia, Ahmad Azam Abdul Rahman, beserta rombongan melakukan mengunjungi Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, pada Senin 3 Maret 2014, diterima oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag di Ruang Sidang Rektor UIN kampus setempat.
Kunjungan tim dari Wadah Malaysia ini dalam rangka silaturrahmi dengan kampus UIN Ar-Raniry dan beberapa kampus lainnya di Aceh serta melakukan ziarah ke makam-makan ulama yang ada di Aceh. Selain itu juga menjajaki kerjasama dengan antara UIN Ar-Raniry dengan Wadah.
Ahmad Azam Abdul Rahman dan rombongan ke Aceh untuk berziarah ke makam-makam ulama, ingin melihat langsung bagaimana peranan para ulama dalam mensyiarkan agama islam.
"Aceh sangat beruntung memiliki ulama-ulama kharismatik, Nuruddin Ar-Raniry, Syiah Kuala, dan banyak ulama lain yang menyebarkan ajaran islam sampai ke seluruh nusantara, dan selain ke Aceh kami juga telah melakukan kunjungan Makasar, Pulau Jawa dan beberapa daerah lain, ke depan tim akan melakukan lawatan ke Turki dan Afrika Selatan," kata Ahmad Azam Abdul Rahman.
Dalam kunjungan ke UIN Ar-Raniry itu hadir 40 orang anggota Wadah, juga hadir pimpinan Kolej Dar al Hikmah H. MD Fuad Bahari.
Siapa Ahmad Azam Abdul Rahman
Ahmad Azam Abdul Rahman, lahir pada 21 Juni 1960 adalah seorang aktivis sosial baik di kancah nasional dan internasional.
Ia lulusan Master of Business Administration dari Stephen F. Austin State University, Texas, Amerika Serikat, anggota pendiri dari Uni LSM di Dunia Islam (UNIW) yang berbasis di Istanbul dan Ketua Global Peace Mission, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan berdasarkan di Kuala Lumpur.
Selain itu ia juga Ketua Future Global Network, jaringan LSM yang berbasis di Kuala Lumpur didedikasikan untuk ko-eksistensi damai kemanusiaan; terlibat aktif dalam LSM advokasi dengan menjadi Exco Gerakan Internasional untuk Hanya Dunia, yang berbasis di Kuala Lumpur; sebuah Exco dari Transparency International Malaysia yang berbasis di Berlin dari tahun 2000-2004; anggota pendiri Uni LSM di Dunia Islam (UNIW) yang berbasis di Istanbul; dan Presiden Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (ABIM), sebuah gerakan pemuda berpengaruh di Malaysia 1997-2005.
Ia dinobatkan sebagai Dewan Pemuda Malaysia, medali kehormatan untuk kontribusinya dalam pembangunan pemuda oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia, Agustus 2005.[]
0 komentar:
Post a Comment