Rezim Jokowi Jelas-Jelas Memusuhi Islam
Belum genap satu semester berkuasa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sudah menampakkan wajah aslinya: Islamophobia. Hal tersebut dikatakan pengamat politik Islam, Nuim Hidayat, Rabu (01/04) di Jakarta. Menurut alumnus magister Universitas Indonesia tersebut, kian hari rezim Jokowi kian menunjukkan kebenciannya kepada Islam.
“Ditangkapnya orang-orang yang dituduh pendukung ISIS adalah salah satu buktinya. Padahal mereka tidak melakukan kegiatan yang membahayakan negara,” ujar Nuim.
Senada dengan Nuim, pengacara senior dari Tim Pembela Muslim, Mahendradatta yang dihubungi terpisah menyatakan para pendukung ISIS tidak bisa ditangkap begitu saja. “Apa dasar penangkapan mereka? Ini pemerintah asal main tangkap saja. Jelas-jelas membuat permusuhan dengan umat Islam,” demikian Mahendradatta.
Belum selesai urusan ISIS, kini pemerintah mencari masalah baru dengan melakukan pembredelan terhadap situs-situs berita Islam. Tercatat lebih dari 20 situs berita Islam ditutup aksesnya atas rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Ini tentu melukai perasaan umat. Pemerintah seperti menempatkan umat Islam sebagai musuh negara,” kata Nuim.
“Jokowi lupa bahwa mayoritas pemilihnya adalah umat Islam. Saya berani prediksi umur pemerintahan ini tidak akan lama,” pungkas Nuim.
Sebagaimana diketahui, selain memusuhi Islam, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat seperti diserahkannya harga BBM kepada mekanisme pasar, dibukanya keran impor beras dan gula saat petani akan memasuki musim panen, penjualan Bank Mutiara secara murah kepada asing dan diijinkannya ekspor Freeport sebelum pembangunan smelter dilakukan.(sharia)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete