AKANKAH PERTAMINA AKAN MENJADI MILIK SHELL ATAU CHEVRON?
Apakah mimpi itu akan menjadi sebuah kenyataan, mimpi yang agak seram tentang Pertamina perusahaan migas milik negara DIJUAL
penjualan pertamina memang sudah menjadi keinginan sejak lama, oleh para pemimpin yang berpikir neolib, alasan IPO dan privatisasi serta untuk menambah kekuatan modal pertamina kedepannya menjadi sebuah amunisi alasan ke publik
kalau kita mau belajar taktik jual beli pasar, ada sebuah informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kerugian yang dialami PT Pertamina (Persero) dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM, Wiratmadja Puja mengatakan, Pertamina mulai merugi jual premium sejak 1 Maret 2015.
“Kami mencatat beberapa selisih yang terjadi selama BBM premium tidak disubsidi dan solar disubsidi tetap,” kata Wira dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Senin (30/3/2015) malam.
Pada periode 1 Januari – 19 Januari 2015 ada selisih plus Rp 1,1 per liter, sedangkan pada periode 19 Januari – 1 Februari 2015 ada selisih plus Rp 17 per liter. Wira juga melaporkan, sepanjang 1 Februari – 1 Maret 2015 ada selisih plus Rp 100 per liter.
Kemudian mulai 1 Maret, ternyata Kementerian ESDM memperhitungkan Pertamina sudah menjual premium di bawah harga keekonomian dengan selisih Rp 200 per liter. Pertamina menjual premium lebih murah Rp 200 per liter dari harga keekonomian, sampai 26 Maret 2015. “Dan sejak 26 Maret ke depan ini perhitungan kami minus Rp 600 per liter,” ujar Wira
pertamina merugi
dan terus di propagandakan mengalami kerugian, ini sebuah taktik pasar
dan nanti ketika pertamina di rencanakan IPO, berbagai alasan strategis termasuk menghindari kerugian serta kebutuhan modal untuk pengelolaan, dapat menjadi alasan tepat
salah satu perusahaan yang sangat berminat membeli pertamina adalah chevron, dan chevron adalah milik george soros monster moneter dunia
analisa liar pun berkembang, Indonesia mulai mengarah krisis moneter dengan indikasi nilai kurs rupiah yang makin lemah, dan pertamina bisa dijadikan nilai bargaining kepada soros untuk turun membantu seperti krisis di ukraina
kurs rupiah diselamatkan, tapi pertamina dijual, syarat yang sangat masuk akal
(http://www.fahreenheat.com/)
0 komentar:
Post a Comment