Jenderal Muslim Muhammadu Buhari Menangi Pilpres Nigeria Kalahkan Incumbent Dari Kristen
Muhammadu Buhari terpilih sebagai presiden Nigeria yang baru melalui pemilihan umum, mengalahkan presiden berkuasa Goodluck Jonathan dalam pesta demokrasi yang dianggap bersejarah di negara Afrika itu.
Muhammadu Buhari, seorang Muslim, unggul dalam pemilihan presiden Nigeria dengan 15,4 juta suara, mengalahkan Goodluck Jonathan, seorang Kristiani yang rajin pergi ke gereja dan selalu tampil dengan topi fedora khasnya, yang meraih 12,9 juta suara.
Kemenangan Buhari dalam pilpres ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Nigeria. Pasalnya, Buhari adalah kandidat asal partai oposisi yang pertama memenangi pemilihan presiden. Di Nigeria, sebelumnya tidak pernah ada presiden yang sedang berkuasa dikalahkan lewat pemilu, dan kekuasaan biasanya berpindah lewat kudeta.
Dalam pidato menyambut kemenangannya hari Rabu (1/4/2015), Buhari yang berasal dari partai All Progressive Congress (APC) mengatakan bahwa Jonathan adalah “lawan yang layak” dan dia mengulurkan “tangan persahabatan” kepada politisi dari People’s Democratic Party (PDP) itu.
Kepada para pendukungnya yang berkumpul di markas partai APC, Buhari berkata, ”Kita telah membuktikan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang telah merengkuh demokrasi. Kita telah meninggalkan bentuk negara satu partai.”
“Kalian, rakyat Nigeria, telah menang. Rakyat telah menunjukkan kecintaannya terhadap bangsa ini dan keyakinannya pada demokrasi,” kata Buhari seperti dikutip BBC.
Pada hari Selasa (31/3/2015), Jonathan dalam pernyataannya mengatakan, “Saya menjanjikan negara pemilu yang bebas dan adil. Saya telah menunaikan janji itu.”
Meskipun kalah, Jonathan mengajak para pendukungnya untuk tetap tenang. Dia mengatakan bahwa persatuan dan stabilitas negara lebih penting dari pada yang lainnya.
Muhammadu Buhari adalah seorang jenderal Muslim berusia 72 tahun asal daerah utara Nigeria. Dia merupakan penguasa militer dari tahun 1984 hingga 1985, dan disingkirkan melalui kudeta. Buhari dipandang sebagai jenderal yang tidak mempan disuap, tetapi juga dituding melakukan pelanggaran HAM. Soal kedisiplinan jangan diragukan, sebab dulu kala dirinya berkuasa, para pegawai negeri yang datang terlambat harus melakukan skotjam alias lompat katak. Buhari lolos dari maut ketika menjadi target percobaan pembunuhan yang diduga kuat dilakukan kelompok Boko Haram.(hidayatullah)
0 komentar:
Post a Comment