Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, pada Kamis (1/8), secara diam-diam mendukung penggulingan tentara Mesir terhadap Presiden Muhammad Mursi yang dipilih secara bebas.
Sikap Kerry itu dinilai melanggar, berbeda dengan posisi pemerintahan Obama yang tidak memihak, The Hill melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
"Akibatnya, mereka memulihkan demokrasi," kata Kerry pada stasiun televisi Geo News Pakistan. "Militer tidak mengambil alih, untuk yang terbaik dari penilaian kita sejauh ini untuk menjalankan negara. Ada pemerintahan sipil."
Pernyataan selama kunjungan ke Pakistan itu bertentangan dengan pernyataan sebelumnya di mana pemerintah telah menghindari keberpihakan dalam perang antara Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi dan lawan yang menggulingkan presiden terpilih pada 3 Juli dengan bantuan militer.
Departemen Luar Negeri mengatakan pekan lalu bahwa mereka tidak akan menimbang apakah pemecatan Mursi adalah kudeta, yang secara otomatis akan membekukan $ 1,5 miliar bantuan tahunan AS ke negara itu.
Pemerintahan Obama segera menegaskan kembali pernyataan tersebut.
Parlemen telah bersumpah untuk meninjau kembali undang-undang yang mengatur bantuan ke Mesir bulan depan, karena banyak yang menyangkal bahwa itu adalah kudeta militer.
Namun ada kekhawatiran tentang keputusan pemerintah untuk mengabaikan norma, undang-undang sebagaimana yang dikritik Senator Rand Paul.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle di Kairo, Kamis, mengatakan bahwa negaranya sedang menunggu Mesir untuk mengirim pesan kepada dunia menunjukkan proses pemulihan Mesir.
Westerwelle menegaskan bahwa solusi damai adalah yang paling cocok untuk memecahkan masalah di Mesir.
"Kami menyerukan untuk meninggalkan kekerasan dan untuk memulai sebuah fase baru yang demokratis diikuti oleh pemilihan umum yang baru. Hanya rakyat Mesir yang dapat menentukan nasib mereka dan kita di sini untuk melakukan kerja sama," katanya. (mina).
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment