Turki - Afrika: Kazan-Kazan Politikası?


Oleh Agung Nurwijoyo**

Dunia saat ini mengalami perubahan secara global. AS mengalami penurunan pengaruh di sejumlah kawasan. Perubahan global ini juga ditengarai akibat dari adanya Krisis Finansial Global pada tahun 2008. Permasalahan Krisis Finansial Global yang terjadi tersebut jelas mengakibatkan perubahan dalam politik ekonomi global.

Perkembangan tersebut juga berdampak terhadap Afrika. Saat ini saya tidak bicara dalam level angka terlebih dahulu mengenai sejauh mana perkembangan Afrika. Perkembangan global tersebut juga yang berpengaruh terhadap Afrika. Dunia memandang Afrika sebagai sebuah wilayah yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Setidaknya langkah Cina, India, Brazil ataupun Turki dipandang sebagai jalan menjalin hubungan strategis dengan Afrika.

Afrika memiliki 3 isu penting dewasa ini. Pertama, masalah perkembangan pemuda. Kedua, masalah demokratisasi dan transformasi politik. Dan ketiga, migrasi dan urbanisasi. Permasalahan ini yang juga mendorong adanya transformasi sosial yang terjadi di Afrika.

Permasalahan tersebut yang membuat adanya usaha bagi Afrika untuk menjalin hubungan dengan dunia luar. Salah satunya adalah dengan membuka akses bagi perkembangan kelompok intelektual. Hal ini yang disadari oleh sejumlah negara-negara Afrika masih kurang berkembang di Afrika.
Dalam perkembangan 15 tahun terakhir, Afrika mengalami banyak perkembangan. Masih diingat bahwa pada Mei 1993 dibentuk African Unity dimana forum tersebut untuk membangun common sense of solidarity between African Countries.

Dalam level keamanan, intervensi Prancis termasuk besar di bagian barat Afrika dan hal ini juga yang berikan pengaruh terhadap perkembangan konflik antara Islam dan Kristen di kawasan Afrika. Dan melihat perkembangan ini, kita juga perlu untuk melihat beberapa kekuatan penting di kawasan Afrika:

•    Kawasan Afrika Barat: Nigeria
•    Kawasan Afrika Selatan: Afrika Selatan
•    Kawasan Afrika Tengah: Republik Demokratik Kongo
•    Kawasan Afrika Timur: Ethiopia

Perkebangan yang ada di Afrika mendorong adanya ekspansi Turki untuk menjalin hubungan strategis dengan Afrika. Setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir, lima aspek yang menjadi poin kerjasama antara Turki dan Afrika dapat dilihat dalam beberapa hal. Pertama, aspek politik. Dalam aspek politik, Turki memiliki lebih dari 30 kedutaan besar di Afrika. Kedua, dalam bidang perdagangan hubungan keduanya mengalami peningkatan pesat.

Ketiga, dalam hal pendidikan. Dalam beberapa kurun waktu terakhir peranan LSM-LSM Turki sangat besar dalam mengembangkan pendidikan di Afrika dengan pemberian beasiswa bagi pelajar Afrika. Saat ini, pemerintah Turki juga memiliki peran penting dalam pengembangan hal tersebut. Keempat, akses penerbangan. Akses penerbangan Turkish Airlines / THY menuju Afrika sangat besar. Tidak hanya melayani destinasi terhadap kota-kota besar di Afrika akses dibuka.

Kelima, aspek hak azasi manusia. Turki memiliki peran penting dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Afrika. Peran ini banyak dimainkan oleh pemerintah Turki beserta LSM-LSM kemanusiaan Turki yang berjalan secara sinergis. Hal ini dilihat dengan keberadaan lembaga pemerintah TIKA (Turkish Coordination and Cooperation Agency) yang diantaranya menjadi jembatan pemerintah dan LSM Turki dalam memberikan bantuan terhadap Afrika dan wilayah-wilayah lainnya.

Perkembangan ini tidak bisa lepas dari adanya inisiatif Turki dengan ‘A Year to Africa’. Turki melihat adanya potensi yang dimiliki Afrika sedemikian yang juga dikembangan terlebih dahulu oleh sejumlah negara lain. Keadaan Turki yang memiliki peningkatan dalam hal perekonomian juga menambah sisi kepercayaandiri Turki dalam melakukan ekspansi terhadap Afrika.

Dalam masalah sejarah, Turki bukanlah bangsa penjajah bagi Afrika. Tidak ada sejarah kolonial Turki ke  wilayah Afrika. Hal ini yang menjadi sisi positif dalam ekspansi Turki ke wilayah Afrika. Turki dapat tumbuh dan mainkan peran sebagai a good role-model bagi pengembangan Afrika. Hal lain yang juga perlu diingat adalah di masa lalu Turki era Turki Usmani atau konsep Pax-Ottomanica mengembangkan Afrika dalam model yang serupa dengan Pax-Romanica dalam pendekatan agama.

Jika melihat perkembangan hubungan Turki dan Afrika selain kelima aspek yang dikembangkan tersebut, secara riil tampak pengembangan yang dilakukan Turki. Turki termasuk salah satu negara yang mengembangkan Afrika. Pembangunan infrastruktur dilakukan diantaranya adalah dalam hal sarana transportasi, pendidikan, kesehatan dan ruang bisnis atau perekonomian.

Pengembangan yang dilakukan Turki ini pada dasarnya mengacu kepada pintu masuk bernama ‘relief’. Ya, bantuan kemanusiaan yang dibangun menjadi gerbang dalam ekspansi Turki ke wilayah Afrika. Turki tidak memiliki intervensi dalam permasalahan politik lokal di Afrika. Ini sisi yang menarik dalam melihat langkah eskpansi Turki ke Afrika.

Memang melihat hal kesemuanya itu bahwa Turki memiliki proyek yang besar terhadap pengembangan Afrika. Supervisi dalam bantuan kemanusiaan, pembukaan jalur akses penerbangan yang begitu massif, pembangunan infrastruktur di Afrika, memperkuat relasi perekonomian, juga dalam perkuat relasi politik adalah diantara resume yang dapat disampaikan. Namun, semuanya ingin dibangun dalam relasi yang kazan-kazan politikası (mutual benefit relations). Akhirnya, pertanyaan akan muncul; Jika  kazan-kazan politikası yang ingin dibangun Turki dan Turki melakukan hal itu maka bagaimana harapan Turki dengan menjalin hubungan dengan Afrika?
(islamicgeo)


* kazan-kazan politikası artinya relasi yang saling menguntungkan.
**Alumnus S1 Ilmu Hubungan Internasional FISIP Uİ,
Mahasiswa S2 Studi Kawasan Timur Tengah dan Afrika Gazi Üniversitesi Turki DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment