JK Keliru Bicara Soal Kalpataru


Erwin Alwazir

Ada yang menarik saat segmen final debat capres 2014 yang baru saja usai digelar oleh KPU. Pada segmen ke-5 dalam arena tanya jawab, JK kembali keliru mengartikan rentetan pertanyaan yang diajukan oleh Hatta Rajasa.

Resume singkatnya silahkan baca di bawah ini.

Pak Joko Widodo dan pak Jusuf kalla, kembali kepada lingkungan hidup. Kita ingin lingkungan bersih, sehat. Upaya kita dalam membangun udara lebih sehat, seberapa jauh pandangan pak Jokowi terhadap ini?

Jokowi :

Menurut saya kalpataru, penghargaan itu diberikan kepada perseorangan dan lembaga. Tetapi bukan hanya piala saja, seharusnya ada insentif, sehingga mereka merasa dihargai.

Dengan adanya insentif dan anggaran, mereka akan benar-benar bekerja dengan lebih baik lagi, memperbaiki lahan tanam, memperbaiki pengairan dan pelembagaan di desa.

Pada akhirnya tidak hanya satu dua tetapi semakin banyak yang bekerja untuk mendapatkan kalpataru untuk negara yang kita cintai ini.

Hatta :

Bentuk penghargaan apakah dalam piala atau insentif, itu bukanlah hal yang penting. Tetapi prinsipnya adalah penghargaan itu diberikan. Pertanyaannya mengapa DKI dan Solo tidak pernah dapat?

Jusuf Kalla:

Pertanyaan bapak bagus tetapi keliru, kota penghargaannya adipura bukan kalpataru, saya tidak perlu jawab.

Kita perhatikan. Saat itu Hatta mengajukan pertanyaan yang sifatnya menjebak pada Jokowi mengenai pandangannya tentang LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT. Jokowi sebenarnya faham arah dari pertanyaan Hatta. Dia menjawab dengan elegan dan lugas, walau sedikit terpeleset dengan mengkaitkan dengan KALPATARU. Padahal jika dikembalikan pada pertanyaan Hatta tentu yang dimaksud Hatta sebenarnya soal ADIPURA yang tidak didapat oleh Jokowi selama memimpin di DKI dan Solo. Jadi kata KALPATARU sebenarnya muncul dari Jokowi, bukan Hatta.

Berasarkan pandangan Jokowi tersebut, Hatta menanggapi bahwa yang penting bukanlah penghargaan dalam bentuk piala dan intensif, tetapi makna dari diterimanya penghargaan tersebut. lalu Hatta mempertanyakan, jika menurut Jokowi penghargaan itu cukup penting, mengapa DKI dan Solo tidak mendapatkannya?

Sekali lagi, Jokowi memahami arah pertanyaan Hataa tersebut. Sayangnya di saat Jokowi ingin menghindari  itu JK malah ambil alih dan sedikit emoisonil beranggapan  Hatta tidak tahu beda KALPATARU dengan ADIPURA. Lho, emang kata KALPATARU meluncur dari mulut Hatta? Hmm, saya sendiri saja tahu yang dimaksud Hatta  berkaitan dengan LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT ITU PASTI ADIPURA. JK gagal memahami esensi tersirat  dari pertanyaan Hatta. Menggelikan.

Namun siapapun yang dinyatakan unggul dalam debat ini, tetap saja rakyat pemenangnya setelah 9 Juli nanti. Mari ramai-ramai datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilih kita. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

6 komentar:

  1. Tidak perlu dijawab, krn SOLO dan Jakarta Timur dapat Adipura , dan besan Hatta sendiri yang menyerahkan ( Presiden ) ... sekali lagi fitnah dr kelompok no 1 , atau kebodohan ???

    ReplyDelete
  2. yang keliru itu ya postingan berita ini. coba di cek videonya di http://www.youtube.com/watch?v=ZOKHdmJhSdk, di menit 1:55-2:10 pak hatta bilang; "salah satu penghargaan tertinggi didalam lingkungan hidup adalah KALPATARU. banyak kota menginginkan ITU karena ini adalah salah satu indikator dari apa yang saya sebutkan tadi.
    ini sumbernya kompasiana tulisannya bung erwin alwazir. itupun bung erwin sudah mengoreksi dan merevisi kesalahannya.
    http://politik.kompasiana.com/2014/07/06/jk-keliru-bicara-soal-kalpataru-662666.html

    ReplyDelete
  3. Hatta Rajasa bertanya, "Kembali kepada lingkungan hidup. Kita semua ingin hidup dalam suasana bersih, hijau, dan sehat. Salah satu penghargaan tertinggi di dalam lingkungan hidup adalah Kalpataru, banyak kota menginginkan itu, karena ini adalah salah satu indikator dari apa yang saya sebutkan tadi. ..."

    ReplyDelete
  4. kasian fitnahnya ga berhasil.. jgn mau di adu domba sama web ini..

    ReplyDelete
  5. Ini yg nulis artikelnya setan atau iblis sih.. masa bisa2nya dia nebar fitnah kayak gini? Emangnya dia pikir orang indonesia pada gak punya tv? Semua orang nonton kok kalo jelas2 hatta ngomong soal Kalpataru.. semua orang menyaksikan kok kalo hatta itu memang bodoh.. mungkin tertular sama capresnya yg udah kelamaan nganggur..
    Salam 2 jari..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo hatta bodoh terus kamu apa dong....lulusan revolusi mental...kakakakaka

      Delete