Dua Iwan Bikin Wajah Hukum Di Indonesia Jadi Bopeng
Manuver Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan alias Iwan Bule meminta pembacaan tuntutan terhadap Ahok ditunda dinilai sebagai upaya mengintervensi hakim.
"Demi membela Ahok, Iwan Bopeng nekat ancam prajurit TNI dan mengacak-acak TPS. Sementara Kapolda Metro Jaya kian getol mengusik nurani rakyat. Lakon kedua "Iwan" ini bikin wajah hukum di republik ini jadi bopeng," kata Ketua Progres 98 Faizal Assegaf melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Jumat (7/4).
Celakanya, sebut dia, tindakan dua 'Iwan' tersebut seolah direstui dan dilindungi oleh Istana.
"Faktanya kasus Iwan Bopeng meredup. Sebaliknya Iwan Bule kian bebas membidik ulama, aktivis dan tokoh Islam dengan tuduhan makar dan segala rupa kriminalisasi," kata dia.
Faizal setuju dengan anggapan banyak pihak bahwa manuver Kapolda Metro Jaya mewakili kepentingan politik golongan tertentu dan bertindak terlalu jauh dari kewenangannya.
Dia lantas menyitir penilaian pengamat kepolisian Bambang Widodo yang menegaskan kepolisian tidak punya wewenang untuk meminta suatu sidang pengadilan ditunda, apalagi dengan alasan menggunakan data intelijen.
Apalagi yang membuat tambah lucu, Polda Metro Jaya mengaitkan soal penundaan pembacaan tuntutan jaksa atas kasus penistaan agama akan diikuti oleh penundaan pemeriksaan Anies dan Sandiaga, pasangan cagub-cawagub lawan Ahok-Djarot di putaran kedua.
"Tampaknya bukan hanya Iwan Bopeng nekat bela Ahok di TPS. Namun di jalur hukum, Iwan Bule kian bikin gaduh!" demikian Faizal. (rmoljakarta)
0 komentar:
Post a Comment