Soal Lagu Anies-Sandi, Pendeta yang Sering Tampil di TV Ini Akhirnya Minta Maaf
Munculnya tuduhan bahwa PKS dan Tim Pemenangan Anies-Sandi menjiplak lagu rohani Israel bukan hanya menyeret Ahoker biasa. Bahkan, pendeta yang sering tampil di televisi pun turut terlibat. Namun, akhirnya ia minta maaf setelah terbukti lagu tersebut berasal dari Khaled dan Israel-lah yang meniru Khaled.
Awalnya, Pendeta Gilbert Lumoindong mengatakan PKS menggubah lagu Israel “Hashem Melech” menjadi lagu “Kobarkan Semangat.”
Namun, setelah mendapatkan info bahwa aransemen lagu itu berasal dari lagu Khaled, ia pun minta maaf.
“Ternyata memang lagu "Kobarkan Semangat" pemenangan Anies-Sandy berasal dari lagu asli, Khaled; C'est La Vie #maaf,” tulisnya melalui akun @PatorGilbert, Jumat (7/4/2017).
Seperti diberitakan sebelumnya, Nasyid Kobarkan Semangat Indonesia yang menjadi lagu utama kampanye PKS pada Pileg 2014 itu memang bukan aransemen buatan PKS sendiri. Lagu itu dibawakan oleh Shoutul Harokah dan liriknya juga dari Shoutul Harokah. Namun aransemen lagu itu beli. Lagu aslinya adalah C’est la vie yang diproduksi oleh RedOne, sebuah produser Maroko-Swedia dan dinyanyikan oleh Khaled. Lagu ini menjadi hit pada musim panas 2012. Lagu ini memiliki dua versi bahasa yakni Arab dan Prancis.
Karena aransemen-nya yang bagus, lagu C’est la vie banyak diadopsi di negara lain. Di antaranya adalah AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan) Turki.
PKS juga menggunakan aransemen C’est la vie dengan lirik Shoutul Harokah dan jadilah nasyid Kobarkan Semangat Indonesia yang dipersiapkan menjadi lagu utama kampanye Pileg 2014.
Lagu ini kemudian digunakan sebagai salah satu lagu kampanye Anies-Sandi.
Nah, ternyata, lagu C’est la vie juga diadopsi musisi Israel Gad Elbaz menjadi lagu Hashem Melech yang dirilis pada 27 Januari 2013 lalu pada tahun 2016, diluncurkan lagi dengan judul Hashem Melech 2.0 bersama rapper Nissim. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Post a Comment