Erdogan kepada Putin: Serangan Senjata Kimia di Suriah Tidak Dapat Diterima
Serangan senjata kimia terhadap basis oposisi di Idlib “tidak berperikemanusiaan” dan “tidak dapat diterima”, ujar Presiden Recep Tayyip Erdogan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin Selasa lalu.
Menurut informasi kepresidenan, Erdogan melakukan pembicaraan via telpon dengan pemimpin Rusia untuk mendiskusikan insiden tersebut.
Lebih dari 100 warga sipil tewas dan 500 lainnya, kebanyakan anak-anak terkena serangan gas klorin yang dilakukan pesawat tempur rejim Assad di kota Khan Shaykun, Idlib.
“Serangan ini tidak berperikemanusiaan dan tidak dapat diterima,” ujar Erdogan kepada Putin.
Kedua pemimpin menekankan upaya yang harus dilakukan untuk memperkuat kerjasama dalam perang melawan terorisme.
Mereka juga bersepakat untuk menempuh upaya mempertahankan gencatan senjata yang rentan tersebut.
Sejak perang sipil meletus di Suriah pada Maret 2011, berdasarkan perkiraan PBB, lebih dari 250 ribu warga sipil tewas, namun sumber dari Pusat untuk Penelitian Kebijakan menaksira terdapat lebih dari 470 ribu yang tewas dalam konflik ini.
0 komentar:
Post a Comment